BAB 11

5.1K 63 3
                                    

"Masuk! " perintahnya.

Pintu dibuka menampilkan seorang pria dewasa, yang mukanya sangat menjengkelkan menurut Leo.

"Maaf mengganggu waktu ada lagi, saya hanya mengantarkan pesanan makanan yang anda pesan" felix menyodorkan paper back berisikan makanan.

"Hm keluarlah jangan mengganggu ku lagi" ucap Leo tegas.

Felix menundukkan kepala hormat dan berlalu dari ruangan tersebut.

Leo berjalan ke arah sofa lalu mendaratkan bokongnya dan meletakkan paper back di meja.

"Baby... Makanlah! " perintahnya lembut.

Natasha mengangguk lalu mengambil makanan tersebut. Mereka berdua menikmati makan siang dengan hikmat tanpa adanya percakapan.

Setelah selesai makan siang, Leo melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

"Baby kamu pulang dengan ku saja, untuk baju ganti nanti aku akan menyuruh asisten ku untuk mengantarkan"

"Tapi dad-

"Shtt... Aku tidak menerima penolakan " finalnya dengan mengirimkan pesan kepada asisten pribadinya untuk membelikan Natasha baju ganti.

Setelah perdebatan kecil selesai Leo benar-benar mengerjakan pekerjaannya dengan fokus.

Sedangkan Natasha yang merasa bosan memilih untuk bermain handphone dengan membuka aplikasi sejuta umat.

Satu jam berlalu namun Natasha masih asik dengan ponsel pintarnya tanpa memperdulikan sekitar.

Leo yang sudah selesai dengan pekerjaan menatap Natasha dengan dalam.

'Aku hanya ingin dirimu, hanya kamu. Dan tidak ada yang bisa mencegahnya walaupun itu semesta, akan aku terima semua resiko yang akan datang asalkan aku bisa memilikimu.' ucapnya didalam hati.

Cinta dan obsesi bercampur menjadi satu dalam dirinya.

Tok... Tok...Tok...

Tanpa menunggu persetujuan Felix langsung masuk.
"Pak maaf tidak menunggu persetujuan anda untuk masuk,sebaiknya kita harus cepat menuju tempat pertemuan anda dengan pemimpin bramasta group, karena kita sudah hampir terlambat"

"Baiklah ayo kita berangkat" ucapnya lalu menatap kearah Natasha yang sekarang juga sedang menatap ke arahnya.

"Baby kau tunggu di sini dulu ya, aku akan melangsungkan meeting sebentar, jika kau ingin tidur kau boleh tidur di kamar tadi tempatmu berganti pakaian" Leo berucap lalu berjalan ke arah Natasha sedikit menundukkan badan dan mengecup keningnya.

Deg...

"Aku pergi dulu" setelah berpamitan Leo benar-benar pergi diikuti oleh sekertaris nya dibelakang.

"Maksudnya apa coba main cium kening segala, gara-gara kening ku di kecup aku langsung kena serangan jantung" gerutunya.

Natasha yang memiliki penasaran tingkat tinggi pun mengekspos seisi ruangan.

"Wah ternyata aku benar-benar berutang memiliki ayah tiri yang sangat kaya haha" ucapnya di iringi tawa.

Ia yang merasa lelah memilih menuju kamar pribadi Leo yang terletak didalam ruangannya yang mewah.

Merebahkan diri, rasa kantuk datang bagai ombak besar yang tidak terbendung. Mata Natasha perlahan-lahan terpejam dan mulai menyeretnya ke alam mimpi.

**************
Leo sampai di salah satu café terkenal di kotanya. Ia keluar dari mobil sportnya dengan kewibawaannya.

Aura dingin yang terpancar dari wajah tampannya, yang sudah menjadi ciri khas seorang Leonidas Cristian Xander. Pemilik dari perusahaan LC copration.

Melangkah dengan angkuh memasuki café, pahatan yang sempurna serta kewibawaannya yang ada pada dirinya, membuat siapa saja yang melihatnya pasti terpesona.

Terlihat seorang pria lengkap dengan jas kantor melekat di tubuh atletisnya duduk di salah satu kursi café tersebut bersama dengan asistennya.

Leo berjalan menghampiri pria tersebut.
"Maaf menunggu lama, tadi ada sedikit kendala" ucapnya mengulurkan tangan menjabat tangan pria tersebut.

Pria tersebut menerima uluran tangan Leo.
"Tidak masalah, saya merasa terhormat karena tuan Cristian mau menyempatkan waktu untuk saya."
Leo mengangguk lalu duduk di kursi kosong yang tersedia.

"Langsung kita bahas saja, waktu saya tidak banyak tuan Bramasta"

"Baiklah, saya menyetujui kontrak kerja sama yang ada ajukan, bahkan saya tidak menyangka perusahaan sebesar LC copration mau bekerja sama dengan perusahaan Bramasta group yang tidak seberapa"

"Tidak masalah lagipula perusahaan anda cukup baik,baiklah jika kau mau menerima kontrak kerja sama"ucap Leo terjeda.
"Felix tolong serahkan berkas itu kepada tuan bramasta! "Titahnya, Felix menyerahkan berkas itu di atas meja.

"Ini ada beberapa berkas dan surat kontrak kerja sama yang harus anda tanda tangani" ucapnya kepada pria didepannya.

Emrick Fidelyo Bramasta, nama dari pria tersebut. Emrick menerima berkas tersebut lalu menandatangani.

"Terimakasih, semoga dengan bergabungnya perusahaan anda dapat memberikan dampak yang luar biasa" ucap Leo.

"Ya saya berharap begitu" ucap Emrick.

"Kalau begitu saya pamit, maaf terburu-buru karena saya harus menyelesaikan beberapa pekerjaan" ucap Leo lalu menjabat tangan Emrick.

"Tidak apa-apa, saya memaklumi" balas Emrick. Lalu berdiri mempersilahkan Leo pergi.

Senyuman di wajahnya hilang begitu Leo meninggalkan ruangan itu.

'Dasar bodoh, kau sama saja menggali lubang kuburmu sendiri dengan mengajakku bekerjasama, tapi tidak apa-apa aku malah bersyukur karena aku tidak perlu repot-repot dengan rencanaku karena kau sudah datang sendiri kepadaku' ucapnya dalam hati dengan smirk yang mengerikan.

***********

Sementara di lain tempat seorang wanita lemas tak berdaya karena isi perutnya serasa di aduk.

Huwek

Ia langsung berlari menuju kamar mandi yang terletak di kamarnya.
Mengeluarkan cairan bening dari dalam perutnya.

Terduduk lemas di lantai kamar mandi dengan bersandar kloset.
"Kenapa mual sekali, tunggu-tunggu ini persis sekali saat pertama kali aku mengandung Natasha jangan-jangan" ucap Patricia dengan jantung yang berpacu cepat.

I LOVE MY OWN STEP FATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang