🔴 : BAB 07

1.1K 115 16
                                    

Untuk latar belakang tokoh (negara tempat mereka tinggal)itu karangan ku ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk latar belakang tokoh (negara tempat mereka tinggal)
itu karangan ku ya. Jadi negara tempat mereka tinggal gak bener-bener ada di dunia nyata.


***






Hasil tes nya benar-benar menunjukkan jika Beomgyu memang anak si wanita berkulit pucat di depannya. Entah harus bagaimana Beomgyu berekspresi...jadi selama ini Beomgyu tinggal oleh penculik?

Beomgyu menertawakan nasibnya dalam hati, bingung sekaligus sedih. Perasaanya saat ini berkecamuk bingung.

"Beomgyu, sekarang panggil aku Ibu."

Beomgyu menatap mata cokelat bening si wanita, setelah lama penasaran akhirnya kacamata hitam itu di buka. Matanya bulat dan sangat mirip dengannya perbedaannya hanya warna, Beomgyu memiliki warna mata hitam pekat.

Jika dilihat dari dekat pun... mereka mirip, sangat.

"Ibu." Beomgyu berucap kecil, masih agak canggung. Bayangkan saja, sedari kecil dia di bohongi jika Ibunya sudah mati oleh penculiknya sendiri.

Mendengar Beomgyu berucap seperti itu membuat bibir wanita di depannya tersenyum begitu lebar, Beomgyu melihatnya dengan bingung karena senyum itu sangat menyeramkan.

"Sekarang kamu hanya memiliki Ibu, di dunia yang luas ini kamu hanya memiliki Ibu seorang." Ucapnya.

Tubuh Beomgyu menegang sesaat dengan mata gelisah, dia menatap Ibu dengan tatapan takut.

Satu hal, Beomgyu takut sendirian.. lebih tepatnya Beomgyu takut ditinggal oleh orang-orang terdekatnya. Sekarang Ayahnya sudah tidak ada lalu kemana Beomgyu harus bergantung? Beomgyu takut dan punya masa lalu yang buruk tentang ditinggalkan seorang diri.

Beomgyu mengidap fear of abandonment.

Melihat itu membuat si wanita tertawa kecil, tangannya terjulur mengusap surai pirang Beomgyu. "Kamu tidak akan Ibu tinggal, Beomgyu."

Beomgyu menatap Ibunya dengan senyum kecil sebelum terdengar suara ringisan karena wanita di depannya menarik surai pirangnya dengan kencang.

"Akh!"

"Tapi jika kamu tidak menurut...Ibu akan membuangmu ke kota paling tidak sehat di ujung Utara. Kamu paham?!" Tanyanya.

Dengan cepat Beomgyu mengangguk patuh. Beomgyu akan mengikuti dan menuruti ucapan Ibunya agar dia tidak di buang, tidak ingin kejadian seperti tadi terulang... mengecewakan sekali karena mau bagaimanapun tadi Ayah membuangnya.

Senyum kecil terlihat lagi saat melihat kepatuhan sang anak. Ibu suka anak penurut dan Beomgyu benar-benar tipe anak kesukaannya. "Sekarang mari kita pulang, Choi Beomgyu."

Choi Beomgyu ya.. namanya terdengar biasa saja, Beomgyu lebih suka nama yang dulu. Fujita Beomgyu terdengar lebih cantik.

* * *
R E D C I R C L E
* * *
.
.

Red Circle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang