🔴 : BAB 25

758 86 36
                                    

Apresiasi denganvote dan comment!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apresiasi dengan
vote dan comment!

***







Duduk di lorong rumah sakit yang sepi sambil menenangkan Beomgyu yang sedang menggigil ketakutan.

"Kak, apa-apaan ini..aku takut." Tubuh Beomgyu gemetar hebat, dia baru mengalami ini seumur hidup.

Di fitnah seakan-akan dia yang meracuni Ibunya sendiri. Beomgyu takut orang-orang membencinya dan pikiran-pikiran itu mampu membuat tubuhnya gemetar hebat.

Beomgyu akan dibenci banyak orang.. Beomgyu sendirian.

"Hei, Beomgyu tenang." Yeonjun mengusap punggung Adiknya dengan lembut saat melihat betapa gemetar tubuh Beomgyu. "Aku percaya padamu, Beomgyu. Tidak usah takut." Bisiknya.

Yeonjun sebenarnya bingung, kenapa Beomgyu terlihat sangat takut dan merespon secara berlebihan. Terlihat sekali tubuhnya tegang dan gemetar hebat, serta wajah pucat penuh keringat.

Samar-samar Yeonjun juga mendengar jika Beomgyu berbisik takut dan takut.

Tangan gemetar Beomgyu memegang jaket Yeonjun. "Jangan tinggalkan aku sendiri ya, Kak." Ucapnya.

"Tenang, Gyu. Kakak disini, ini hanya salah paham..kamu tenang saja."

Yeonjun paham sekarang, sepertinya Beomgyu punya kenangan buruk tentang kepergian seseorang dan takut jika ditinggal seorang diri.

Menarik.

Tangan kurus Beomgyu menggenggam erat-erat ujung jaketnya seakan sangat takut jika Yeonjun pergi.

Yeonjun mengusap telapak tangan Adiknya, menggenggamnya dengan kuat lalu berbisik. "Kakak akan selalu ada untukmu, kamu tentang saja, oke?" Ucapnya berbisik.

Beomgyu mengangguk cepat dia menatap Yeonjun penuh harap dan itu sukses menarik sudut bibir Yeonjun sampai membentuk senyuman aneh yang sangat lebar. Rasanya sekarang dia ingin sekali tertawa kencang namun sadar jika Beomgyu akan menganggapnya aneh.

Tenang Yeonjun, tenang.

"Kamu ingin menemani Ibu atau beristirahat di rumah?" Tanya Yeonjun.

"Aku mau pulang.. aku akan beristirahat di kamar."

Tidak dapat dipungkiri jika Beomgyu lelah, dia tidak sempat beristirahat karena selesai pemotretan langsung ke rumah sakit untuk mengantar Ibu. Jika dia berdiam di rumah sakit pun tidak bisa karena Ayah masih berada di ruang inap Ibu.

Lebih baik dia pulang dan mengistirahatkan tubuhnya di kamar.

"Ayo, aku antar." Yeonjun menggenggam tangan kurus dan dingin Beomgyu, menuntunnya sampai menuju mobil.

Melihat Adiknya diam saja selama diperjalanan tentu membuat Yeonjun khawatir untuk meninggalkan Beomgyu.

"Terima kasih, Kak. Aku ingin istirahat." Beomgyu hendak menutup pintu kamarnya namun Yeonjun dengan cepat menahan.

Red Circle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang