🔴 : BAB 04

1.2K 162 18
                                    

Sebelum lanjut baca kalian boleh tekan tombol bintang dulu yaaa, jangan lupa tinggalkan beberapa komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum lanjut baca kalian boleh tekan tombol bintang dulu yaaa, jangan lupa tinggalkan beberapa komen.

Keduanya sangat membantu untuk kelanjutan cerita ini.

***




"Jadi begitu, apakah kamu berminat untuk bergabung?"

"Untuk orang sepertimu ini sangat menguntungkan. Visual adalah yang terpenting dan bakat bisa dilatih. Tenang, kami menyediakan kelas khusus untuk melatih bakat tanpa di pungut biaya."

Sekarang Beomgyu paham apa arti ucapan sang Ayah , wajahnya memang menarik. Mangkanya sebisa mungkin Beomgyu menjaganya agar tidak rusak, wajah itu terpakai saat untuk melamar pekerjaan. Buktinya ini, tanpa di undang sebuah ajakan kerja datang padanya.

Selembar brosur di sodorkan kehadapan Beomgyu. Kedua mata bulat Beomgyu terpaku, baru sadar ternyata sedari tadi Paman di depannya memegang setumpuk brosur penawaran.

"Aku berniat menyebarkan brosur ini tapi siapa sangka jika aku menemukan orang berambut pirang yang mencolok. Kamu beruntung bertemu staf agensi ini, Dik."

Beomgyu mengembuskan napas kecil, tangan kurusnya menyentuh brosur itu. Beomgyu sama sekali tidak berminat menjadi artis ataupun model..tidak ada keinginan sama sekali karena itu adalah hal menyulitkan.

Ingat, latar belakang Beomgyu begitu kotor. Ayahnya perampok dan pecandu alkohol serta banyak hutang yang melilit mereka. Memangnya ada artis dengan latar belakang buruk seperti ini?

Sementara laki-laki di depannya tidak henti-hentinya tersenyum seperti menemukan barang mahal..yeah walaupun dari tempat sampah. Kota D itu buruk, banyak sekali kasus kriminal disana. Beruntung bocah di depannya terlihat rapih dan punya visual layaknya artis. Entah bagaimana bisa tinggal disana.

"Hei, Dik. Satu hal yang harus kamu tau, kota D itu buruk jika kamu merantau ke kota lain akan sangat sulit mendapatkan pekerjaan karena kasus kriminal disana tinggi, kamu bisa saja disangka pencuri. Disini aku menawarkan pekerjaan karena wajahmu menjamin untuk menjadi seorang model atau artis. Berterima kasihlah pada wajah itu."

Beomgyu mengulum bibir, jika di pikir-pikir benar juga. Dengan gemetar dia memasukkan brosur itu kedalam tas. "Aku pikir-pikir dulu ya, Paman." Ucapnya.

Mengangguk puas lalu laki-laki di depannya mengulurkan secarik kertas berisi nama dan nomor telepon. "Hubungi aku jika kamu mau." Ujarnya.

Beomgyu menerimanya dengan senyum canggung. "Ya, pasti."

Laki-laki di depannya melihat jam tangan, waktunya terbuang lumayan lama untuk menawarkan selembar brosur pada bocah di depannya. "Aku harus pergi, hati-hati di jalan..ah kamu tidak perlu khawatir akan di copet karena polisi selalu patroli."

Beomgyu mengangguk saja.

"Paman, sebelum pergi aku ingin bertanya. Apakah ada orang Korea yang tinggal disini?"

Red Circle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang