09

14.9K 1K 19
                                    

Jaemin mengerjap pelan saat sinar matahari dengan malu-malu menampakkan dirinya dari tirai yang tak tertutup rapat.

Pemuda manis itu menoleh kearah samping saat sesuatu yang berat menimpa perutnya, itu adalah tangan Jeno yang tengah memeluknya erat.

"Jeno lepas." Ucap Jaemin, pelan.

Bukan melepaskan pelukannya, Jeno makin mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya pada leher si manis.

"Jeno~" rengek Jaemin, Jeno menghela nafas dan melonggarkan pelukannya.

"Morning kiss."

"Hah?"

Cup

"?????"

Jeno terkekeh saat Jaemin mengerjap pelan dan menatapnya dengan tatapan lucu, menggemaskan sekali.

"Jeno!" Baru tersadar, Jeno mendengarnya terkekeh.

"Setelah ini kau harus terbiasa."

Jaemin mendengus, pemuda manis itu bangkit dan menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang diikuti Jeno setelahnya.

"Mulai ke kantor lusa?" Tanya Jaemin, Jeno mengangguk. Pria tampan itu memeluk tubuh Jaemin kembali.

"Lepas, aku ingin buat sarapan." Jeno menggeleng.

Pemuda manis itu menghela nafas pelan, tangannya terulur mengusap surai Jeno lembut.

"Manja sekali." Kekeh Jaemin, Jeno hanya mengangguk.

Suara ketukan pintu terdengar, keduanya saling berhadapan kemudian menatap kearah pintu.

"Tuan Lee maaf menganggu, sarapan sudah siap."

"Ah, iya. Sebentar bibi Han."

Setelahnya tak terdengar suara apapun, Jaemin melepaskan pelukan Jeno.

"Ayo sarapan, Jeno." Jeno mengangguk malas, pria itu masih menyadar pada kepala ranjang menatap Jaemin yang berjalan kearah kamar mandi.

Pria itu bangkit dan ikut masuk ke dalam, setelahnya terdengar suara teriakan Jaemin juga tertawa Jeno dari dalam.

...

"Maaf, aku janji tak akan melakukan lagi." Ucap Jeno, pria tampan itu berusaha membujuk Jaemin.

"Bohong!"

"Sungguh, maafkan aku, Nana." Jaemin memalingkan wajahnya, enggan menatap Jeno.

Jeno menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bingung membujuk si manis dengan cara apa.

Tadi saat masuk ke dalam kamar mandi, Jeno merusuh. Maksudnya membuat pakaian Jaemin basah, pemuda manis itu tentu kesal dan berteriak  namun Jeno malah tertawa. Saat Jeno mengajak untuk mandi bersama pun Jaemin menatapnya tajam juga pipi yang memerah namun dengan cepat ia mendorong Jeno agar keluar dari kamar mandi, pemuda itu meminta Jeno untuk mandi sendiri-sendiri saja.

"Mau pergi ke pasar malam?" Tanya Jeno, ia ingat saat mereka pergi ke pasar malam bersama setelah makan di luar.

"Pasar malam?"

"Ya, seperti waktu itu. Selain bisa membeli makanan, kau bisa membeli apapun, bagaimana?" Tawar Jeno, Jaemin diam sebentar lalu mengangguk.

Huh? Semudah itu?, batin Jeno.

...

Jeno menggenggam tangan Jaemin, keduanya sedang berada di keramaian pasar malam.

365 days | nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang