00

32.5K 1.4K 30
                                    

Na Jaemin, pemuda manis yang tinggal di panti asuhan. Satu-satunya anak panti yang sudah dewasa, ingin keluar dari panti untuk hidup mandiri dan membantu ibu panti dengan uang yang ia dapatkan.

Hari itu ia berniat ingin memberitahu pada ibu panti jika ia sudah mendapatkan pekerjaan namun urung saat ibu panti mengatakan jika ia akan di jodohkan dengan anak kedua Lee.

Awal nya Jaemin bingung, mengapa ia di jodohkan secara tiba-tiba seperti ini?

"maksud ibu?"

"Jaemin, kau tau keluarga Lee, kan? keluarga itu yang banyak membantu panti ini, mereka menginginkan menantu secepatnya dan memilih kau."

"kenapa aku, ibu? aku hanya anak panti."

ibu panti menghela nafas pelan, "ibu tak tau, mereka bilang ingin menjadikan mu menantu serta." ibu panti diam sebentar.

"serta apa, ibu?"

"serta menjadikan mu sebagai perawat anak mereka yang lumpuh, anak itu yang akan di jodohkan denganmu." Lanjut ibu panti pelan.

"apa?"

"Jaemin, ibu mohon. Kau harus menerimanya, supaya keluarga Lee bisa memberikan panti ini sumbangan lebih besar jika kau setuju." Jaemin diam.

"Ibu, aku mau menjadi perawat dan bekerja di sana tapi untuk menikah sepertinya aku tidak bisa."

"kenapa, Jaemin? bukan kah umur mu sudah dua puluh tiga, sudah cocok untuk menikah." Jaemin diam menunduk sebelum menjawab dengan pelan.

"aku ingin menikah satu kali seumur hidup, dengan orang yang ku cinta, ibu." lirih Jaemin, kini mendongak dengan memandang kearah luar jendela.

"Jaemin, jika kau menolak keluarga Lee tidak akan kemari lagi. Siapa yang akan menjadi donatur di panti ini jika bukan dari keluarga Lee? Apa kau tidak kasihan dengan adik-adik mu yang lain?" Bujuk ibu panti, memegang tangan Jaemin dan mengusapnya.

Jaemin diam, masih memikirkan apa yang harus ia lakukan. Menerima atau menolaknya.

"Ibu akan memberikan mu waktu, jika ibu bertanya kau harus sudah punya jawaban ya. Malam ini keluarga Lee akan datang, ibu ke dapur dulu. Pikirkan baik-baik, Jaemin."

ibu panti beranjak, meninggalkan Jaemin yang masih diam memandang ke arah luar.

sementara kediaman keluarga Lee, pria manis itu membujuk anaknya untuk mau di nikahkan dengan pemuda yang sudah ia pilih.

"kenapa harus menikah? dia bisa merawat ku tanpa ada ikatan pernikahan. aku hanya ingin menikah dengan orang yang aku cinta." ucap pria tampan bernama Jeno Lee itu pada sang papa.

"Yang kau maksud menikah dengan orang yang kau cinta itu Yera? perempuan yang tega meninggalkan mu saat kau seperti ini? begitu, Jeno?" sahut sang papa, tenang namun dengan nada tegas.

"Yera juga sedang sakit, kita mengalami kecelakaan bersama. Yera juga sakit, bubu. Dia tak bisa menemuiku karena sakit."

pria manis itu menghela nafas pelan, beranjak meninggalkan sang anak entah kemana dan tak lama kembali dengan beberapa foto dan memberikannya pada sang anak.

"Itu yang kau bilang sakit? Berkencan dengan banyak pria di saat keadaan mu seperti ini, iya?"

Jeno diam, menatap foto itu dengan tangan yang terkepal kuat.

"Harusnya kau sadar, perempuan ini memang tidak benar sejak dulu. Kecelakaan yang terjadi hingga membuat mu seperti ini juga karena nya. Jangan menutup mata mu Jeno, kau harus sadar jika perempuan itu memang tak benar." pria manis itu menghela nafas kasar dan beranjak.

"pikirkan baik-baik tentang pernikahan mu pada pemuda yang bubu pilih, karena bubu tau yang terbaik untuk kamu." pria manis itu berlalu meninggalkan sang anak yang mengepal beberapa foto yang ada di pangkuannya.

"Sial!"

...

"Jaemin mau ibu, Jaemin mau menikah dengan anak keluarga Lee."

ibu panti tersenyum.

"Terima kasih, Jaemin. Ibu senang mendengarnya."

Jaemin membalas pelukan ibu panti dan tersenyum tipis, tanpa tau jika wanita itu tersenyum miring kemudian mengusap punggung Jaemin.

Sementara Jeno.

"Ya, Jeno mau."

Taeyong Lee, pria manis yang melahirkan Jeno tersenyum dan memeluk anaknya.

"Terima kasih, sayang." Jeno mengangguk pelan.

...

pemeran utama

pemeran utama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...

365 days | nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang