"Ayah pulang!""Yah! Yah!"
Jeno tersenyum kecil saat langkah mungil sang anak mendekat kearahnya, anak laki-laki berusia tiga tahun itu memeluk kaki Jeno.
Jeno yang gemas langsung membawa Jisung dalam gendongannya, melangkah masuk ke dalam rumah.
"Sudah pulang?" Jeno mengangguk, membiarkan Jaemin mengambil tas nya.
"Jisung sama papa dulu, ya. Ayah baru pulang kerja, banyak kuman. Antar papa yuk, ambil air untuk ayah minum."
Jaemin mengambil Jisung-anak mereka dari gendongan Jeno lalu berjalan menuju dapur, Jisung hanya menurut saja.
"Sebentar, sayang."
Jaemin menuangkan air pada gelas lalu membawanya menuju Jeno yang tengah duduk di sofa.
"Terima kasih sayang." Ucap Jeno, Jaemin mengangguk.
Duduk di samping Jeno dengan Jisung dalam pangkuannya.
"Bagaimana hari ini?" Tanya Jeno.
Jaemin menoleh, "seperti biasa, namun Jisung merengek ingin bermain hujan terus saat hujan turun. Tak menurut pada ku jika tak ku ancam agar memberitahu mu, jika sudah bersangkutan dengan mu pasti Jisung akan selalu menurut dan takut." Jeno terkekeh pelan.
"Jisung nakal ya? Tak menurut pada papa." Ucap Jeno membuat Jisung tengah memainkan jemari Jaemin pun menoleh kearahnya, anak itu menggeleng.
"No, ayah!"
"Benar begitu? Jangan berbohong." Jisung menunduk lalu menyandarkan tubuhnya pada dada Jaemin.
"Papa Jisung sorry kalna tak menulut pada papa." Ucap Jisung, anak itu mendongak menatap Jaemin.
Jaemin terkekeh gemas lalu mengangguk, tak tega melihat wajah Jisung sementara Jeno menggeleng pelan melihatnya.
"Besok ayah libur, Jisung masih ingin pergi ke zoo?" Tanya Jeno, Jisung mendengar itu menatap kearah Jeno dengan pandangan berbinar lalu menggeleng cepat.
"Jie mau ayah! Mau pelgi ke zoo!" Jawabnya semangat, Jeno tersenyum.
"Ya sudah, ayah mandi dulu. Nanti kita main ya, sayang." Jeno beranjak dari duduknya namun tangan mungil Jisung yang memegang tangannya membuat Jeno menoleh.
"Ada apa?" Tanya Jeno, berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Jisung.
"Pelgi zoo nya cekalang?" Tanya Jisung, Jeno tersenyum kecil.
"Besok sayang, Jie tak sabar, ya?" Jisung mengangguk.
"Jie mau meliat halimau, cinga, gajah, jelapah dan banyak lagi ayah!"
"Okay, tapi tunggu besok ya? Mau kan menunggu?" Jisung mengangguk.
"Mau ayah!" Jeno tersenyum, beranjak menuju kamar meninggalkan Jaemin dan Jisung yang kini mengobrol tentang kebun binatang terutama Jisung yang begitu semangat.
.
"Jie?" Panggil Jeno, saat terbangun melihat Jisung yang masih membuka matanya. Menatap langit-langit kamar Jeno dan Jaemin sementara di sebelah nya Jaemin sudah tertidur.
"Ayah, jie ndak bica bobo. Mata na ndak bica di tutup." Ucapan Jisung membuat Jeno terkekeh pelan.
"Tidak sabar untuk besok, ya?" Jisung mengangguk.
Jeno beranjak perlahan, membawa Jisung kedalam gendongannya kemudian mendudukkan dirinya di sofa.
"Mau ayah usap-usap?" Jisung mengangguk, menaruh kepalanya pada dada Jeno dengan nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 days | nomin [✓]
FanfictionKontrak pernikahan selama satu tahun sampai Jeno benar-benar pulih dari lumpuh nya, akankah pernikahan kontrak itu akan berakhir semestinya atau ada cinta yang tumbuh di hati keduanya?