05

16.8K 1K 48
                                    

Jaemin tersenyum manis sejak tadi, hari ini sesuai janji nya ia akan berkunjung ke panti.

"kak na!"

anak kecil dengan usia lima tahun itu memanggil, Jaemin lantas menoleh dan tersenyum gemas saat anak itu berlari kearahnya lalu memeluknya dengan erat.

"cio rinduuuuuu~" ucap nya, masih memeluk Jaemin.

"kak na juga rinduuu~" anak itu melepaskan pelukannya pada Jaemin, Jaemin tersenyum melihatnya.

Anak itu langsung duduk di pangkuan Jaemin, bermain dengan pemuda manis itu tanpa sadar jika ada satu orang yang menatap mereka dalam diam.

Hingga pandangan anak itu tertuju pada Jeno, ia mendekatkan wajahnya pada telinga Jaemin dan berbisik pelan.

"kak na, kakak itu siapa?" bisik nya, Jaemin lantas menatap Jeno.

"suami kak na." jawab Jaemin ikut berbisik, anak itu mengangguk.

"cio mau berkenalan?" Tanya Jaemin.

"boleh?"

"Tentu." Anak itu tersenyum.

Mereka mendekat kearah Jeno, Jaemin duduk di depan yang berhadapan langsung dengan kursi roda Jeno dan juga Jeno.

Sementara anak kecil itu menatap Jaemin dan Jeno bergantian, Jaemin yang mengerti lantas tersenyum.

"Kenalkan ini kak Jeno, suami kak na." Ucap Jaemin, anak itu mengangguk mengerti.

"aku cio, adik kesayangan kak na." anak itu ikut bersuara, sangat riang dengan tangan yang terulur kearah Jeno.

Jeno diam sebelum menerima uluran tangan kecil itu dan tersenyum tipis.

"Jeno."

Anak itu mengangguk, kemudian berdiri di hadapan Jeno dengan menatap pria itu dari atas sampai bawah.

"Kak Jen." Jeno bergumam pelan.

"Kenapa kak Jen duduk disini? Kak Jen sakit?" Tanya anak itu dengan lirih, Jaemin diam menunggu Jeno menjawab.

"Kaki saya sakit, harus duduk disini untuk beberapa waktu." Jawab Jeno, anak itu mengangguk pelan.

"Kak Jen cepat sembuh." Jeno mengangguk, tangannya terulur mengusap surai anak itu.

"Terima kasih." Anak itu mengangguk.

Ia mendekat kearah Jaemin dan duduk dipangkuan pemuda manis itu.

"Kak Jen, nanti kalau sudah sembuh mau bermain bola bersama cio dan adik-adik cio tidak?"

"Tentu."

Anak itu tersenyum manis.

...

"Terima kasih."

"Untuk?"

"Senyum adik-adik ku dan mau bermain dengan mereka."

"Sama-sama."

Setelahnya hening, mobil melaju menuju kediaman Jeno setelah mereka selesai berkunjung ke panti.

Menurut Jeno bermain dengan anak kecil begitu menyenangkan, senyum manis itu membuat Jeno ikut tersenyum.

Tak lama mereka sampai, Jeno dibantu Jaemin juga supir turun lalu masuk ke dalam.

"Mark?" Ucap Jeno saat melihat sang kakak yang duduk di ruang tamu dengan ponsel yang ia pegang.

365 days | nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang