Ini sudah satu bulan setelah hubungan mereka mulai membaik, keduanya menjalani hubungan seperti pasangan pada umumnya.Jeno memeluk tubuh telanjang Jaemin dari belakang, keduanya baru saja melakukan hubungan.
"Lelah?" Jaemin mengangguk, masih mengatur nafasnya perlahan.
Jeno membawa tubuh Jaemin menghadap kearahnya, mengecup kening Jaemin lembut lalu memeluknya. Mengusap punggung telanjang Jaemin, Jaemin yang lelah pun memejamkan matanya. Menikmati usapan yang Jeno lakukan, perlahan mata cantik itu tertutup.
Jaemin terlelap dengan nafas teratur, Jeno melihatnya tersenyum dan kembali mengecup kening serta pipi pria manis itu.
...
Jaemin mendengus saat Jeno memeluk tubuh dari belakang, sesekali menepuk tangan Jeno. Ayolah, ia sedang membuat sarapan!
"Jeno! Sana duduk." Kesal Jaemin, Jeno menggeleng. Menenggelamkan wajahnya pada leher Jaemin, sesekali menggigitnya membuat pria manis itu memekik.
"Jeno!"
Jeno terkekeh, pria itu melepaskan pelukannya dan mengatakan maaf. Sebelum pergi untuk duduk, pria itu mengecup bibir Jaemin dan tentu saja membuat Jaemin kembali berteriak.
"Menyebalkan!" Gerutu Jaemin, kembali memasak.
Setelah selesai Jaemin menata masakan yang sudah ia buat, Jeno pun bangkit dan ikut membantu Jaemin.
"Terima kasih. Ayo sarapan." Ucap Jaemin, Jeno mengangguk.
Keduanya diam menikmati sarapan, setelah selesai Jaemin merapihkan meja dengan Jeno yang membantunya untuk mencuci piring.
Siang harinya, Jaemin kedatangan tamu. Itu Jaehyun dan Taeyong, kedua orang tua Jeno itu datang untuk berkunjung.
Jaemin yang mengobrol dengan Taeyong juga Jaehyun dan Jeno, kedua pria tampan itu membicarakan pekerjaan sementara kedua pria manis itu berbincang santai. Apapun mereka bicarakan.
"Kapan?" Tanya Jeno.
"Lusa, bisa?" Jeno mengangguk, meski malas.
Tadi, Jaehyun meminta tolong pada Jeno untuk menjemput seseorang. Jeno mau tak mau mengiyakan, meski malas.
"Ajak Jaemin, ajak mereka berkenalan." Ucap Jaehyun.
"Semoga dia tidak berbuat macam-macam pada Jaemin." Sahut Jeno, meminum kopi yang Jaemin buat.
"Berdoa saja, dia memang jahil." Jeno mengangguk.
Jaemin juga Taeyong membicarakan tentang resep baru yang mereka temukan, keduanya sepakat untuk mencoba bersama setelah ini.
"Bahan yang di butuhkan ada, aku baru belanja beberapa hari lalu." Ucap Jaemin.
"Mau buat kapan?" Tanya Taeyong.
"Nana ikut bubu saja."
"Bagaimana untuk makan malam? Sekarang kita buat cemilan saja." Jaemin mengangguk setuju.
"Baiklah."
Keduanya bangkit menuju dapur, melihat bahan yang mereka butuhkan dan semua lengkap.
Mereka asik membuat cemilan tanpa sadar jika kedua pria tampan itu menatap mereka dari jauh, saling berpandangan dan tersenyum setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 days | nomin [✓]
FanfictionKontrak pernikahan selama satu tahun sampai Jeno benar-benar pulih dari lumpuh nya, akankah pernikahan kontrak itu akan berakhir semestinya atau ada cinta yang tumbuh di hati keduanya?