Malam nya keluarga Lee benar-benar datang membawa Jaemin menuju kediaman mereka untuk berbincang dan mengenal satu sama lain.Banyak yang mereka bicarakan malam itu termasuk pernikahan keduanya yang akan dilaksanakan kapan, hingga mereka sepakat jika lusa ada pernikahan mereka.
Tentu tidak langsung disetujui oleh Jaemin maupun Jeno, keduanya bertanya terlebih dulu kenapa begitu cepat dan Taeyong dengan senyum manisnya mengatakan jika lebih cepat lebih baik.
Dan tidak ada yang menolak, mereka setuju begitu dengan Jaemin yang hanya bisa mengiyakan.
Jaemin di kenalkan dengan anggota keluarga Lee, ada empat orang di dalamnya. Lee Jaehyun dan Taeyong Lee sebagai orang tua juga Mark Lee dan Jeno Lee sebagai anak.
Jeno ini yang akan menikah dengan Jaemin.
...
Hari pernikahan tiba, Jaemin gugup setengah mati. Takut jika ia salah berbicara nantinya.
Tak lama Jaemin di panggil untuk keluar, di luar sana terdapat pria tampan yang duduk di kursi roda menatapnya dengan tatapan datar. Si manis semakin gugup namun berusaha untuk biasa saja.
Mereka sudah resmi menikah, Jaemin hanya tersenyum kecil dan memeluk ibu panti saat wanita itu menghampiri nya dan mengatakan selamat juga beberapa adik nya yang juga ikut. Jaemin tentu senang dan memeluk nya.
Hingga acara selesai, keduanya pun kembali ke kamar lebih tepatnya kamar Jeno yang di dominasi dengan warna abu-abu.
Untung tidak hitam, batin Jaemin.
Pemuda manis itu duduk di pinggir ranjang Jeno sambil menunduk, menunggu ekhem suaminya itu keluar.
"Ganti pakaian mu, setelah ini ada yang ingin saya bicarakan." Jaemin mendongak, kemudian mengangguk patuh dan beranjak menuju kamar mandi.
Jeno menatap punggung itu meski menghilang di balik pintu yang sudah tertutup.
Pria tampan itu mendorong roda menuju pinggir ranjang dan perlahan bangkit untuk naik ke kasur, meski sulit tapi ia berhasil. Menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang, mengambil kertas yang berada di laci nakas dan mengambilnya.
Membaca kembali tulisan yang ada pada kertas itu kemudian tersenyum tipis setelah selesai membacanya.
"aku berharap jika dia setuju." gumam Jeno pelan.
Tak lama pintu kamar mandi terbuka, di sana ada Jaemin yang dengan keadaan segar keluar perlahan sambil menunduk.
"Kemari."
Jaemin mendekat, berdiri di hadapan Jeno dengan senantiasa menundukkan kepalanya.
"Naik, duduk di samping ku." Tak menjawab, Jaemin menuruti perintah Jeno.
"baca, pahami, setelah itu kau tanda tangani." ucap Jeno, menyerahkan kertas itu pada si manis. Jaemin tentu menerima nya dan membaca perlahan.
"Kontrak pernikahan?"
"Ya, sampai saya sembuh dan kau bisa bebas setelahnya."
Jaemin terdiam, bagaimana ini? Ia hanya mau menikah satu kali seumur hidup dengan cara apapun itu.
"Hanya satu tahun, mungkin bisa lebih cepat jika kau merawat saya dengan baik." lanjut Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 days | nomin [✓]
Fiksi PenggemarKontrak pernikahan selama satu tahun sampai Jeno benar-benar pulih dari lumpuh nya, akankah pernikahan kontrak itu akan berakhir semestinya atau ada cinta yang tumbuh di hati keduanya?