28. operasi dan mengikhlaskan?

1.7K 62 0
                                    

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
YANDI YANG TYPO

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 😁😁
MAU NYA SIH DI FOLLOW JUGA 😁😁😁

******

"Ustadz Agam Said:

"Jangan bersedih atas hilangnya bintang yang hilang dari dirimu karena dilangit itu terlalu banyak bintang-bintang kalu salah satu bintang tersebut tidak ditakdirkan untukmu siapa yang tau barangkali bulan lah yang layak ditakdirkan untukmu."

******

"Eughh...."

Kelopak mata yang beberapa jam yang lalu kini terbuka, mengerjep kan matanya kala ngantuk masih menyerangnya. "Kok Gelap?" Dirinya menyerit karena kamar nya gelap, berjalan ke sakral lampu lalu menghidupkan nya melihat ke arah jam, matanya membulat sempurna kala jarum jam menunjukkan angka beberapa.

"Anjir Jam delapan." Niat nya mau Tidur sebentar Xavier malah kebablasan Sampai malam, tidak pikir panjang Xavier pergi ke kamar mandi untuk mandi, setelah mandi Xavier pergi ke bawah perutnya terasa lapar.

****

Mengubrak-abrik dapur tapi nihil tidak ada makanan sama sekali. "Buat Roti aja kali Yah." Menolog Xavier.

Xavier pun membuat Roti

(Aku gak tau itu roti apa bukan🤧🤧)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Aku gak tau itu roti apa bukan🤧🤧)

Xavier memakan roti tersebut dengan lahap karena perutnya terasa lapar.

"Bara nanyain kamu ke Saya, kenapa kamu tidak ke rumahnya juga."

Tepat setelah roti habis Ariska datang.

"Vier Bukan Anak Om Bara tapi Anak Bunda!"

PLAK....

"Denger ini! Kamu Bukan anak Saya! Kamu Anak Bara!"

Xavier menelan ludah susah payah sambil memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan sang Bunda. "Bunda an-anggap Vano apa?"

"Sama seperti kamu! Dia bukan anak Saya!"

"Bun Vier mohon, Bunda temuin Vano yah, Terserah Bunda mau lakuin apa aja sama Vier tapi Bunda nemuin Vano mau? Vano rindu Bunda." Xavier memegangi tangan Ariska.

"Inget ini, kamu Dan Vano Bukan anak saya! Anak saya cuma Zero, Revano Dan Revandi!" Setelah mengatakan itu Ariska pergi.

Tidak lama Hanpone Xavier bunyi tanda ada pesan masuk.

LUKA, END {Tahap Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang