57. fosseif

948 56 3
                                    

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
Tandai YANG TYPO

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 😁😁
MAU NYA SIH DI FOLLOW JUGA 😁😁😁

*****

"Jika kalian tanya sang kebahagiaan, Kapan kamu singgah di hati?."

Aku menjawab

_Jika kamu siapkan hatimu dengan tiga perkara."

"Tidak bersedih ketika kehilangan sesuatu."
"Tidak risau atas kejadian di masa depan."
"Rela terhadap pemberian dari Dzat pemilik dan.
pemelihara langit."

_VIer_

"Segarkan, hiburlah hatimu sesaat,  sebab jika ia dipaksa tanpa henti, justru ia akan tertutupi."

~ Sayyidina Ali bin Abi Thalib ~

.
.
.
.
.
.
.
.


Waktu terasa lebih cepat, tidak terasa semenjak Xavier bangun dari koma sudah satu Minggu saja, besok Xavier sudah boleh pulang.

Dan pada malam ini pengisi ruang VIP milik Xavier begitu rame, beruntung ruangan ini begitu luas karena di buat khusus untuk nya.

Kini Xavier hanya memandang datar semu penghuni ruangan nya, yang muda-muda bahas soal ml lah, balapan, sekolah, crush.

Kalo yang tua-tua malah merebutkan dirinya.

"Gak! Pokonya Vier tinggal sama aku! Kamu sudah tinggal sama Xavier dari kecil." Satria memotong ucapan Ariska.

"Xavier sudah lama tinggal sama kita, jadi Vier tinggal sama kita." Tentu saja Bara dan Baron tidak mau kalah berdebat.

"Gak! Vier sudah dari bayi tinggal sama aku! Rumah aku jadi rumah Vier!"

Ariska, Satria, Bara, Baron, sedang merebutkan Xavier tinggal sama siapa, melupakan sejenak diantara mereka masih ada hubungan saudara, demi mendapatkan mutiara mereka rela melakukan perdebatan selama tiga jam.

"Udah!" Meski suara Xavier pelan, tapi cukup membuat semua penghuni ruangan ini senyap.

"Vier akan tinggal sama kalian, selama seminggu-seminggu, di rumah Bunda seminggu, di rumah Ayah seminggu, Di rumah Daddy dan Papa seminggu, termasuk di rumah papa Rizal."

Rizal tersenyum puas, padahal Rizal sedari tadi hanya menonton tik-tok sambil makan cemilan, tidak ikut berdebat tapi bisa mendapatkan mutiara yang indah.

BGUH!!

"Shit!!!" Rizal mengumpat pelan.

Si pelaku yang melempar sepatu kearah Rizal hanya memandang datar Rizal, Bara pelakunya.

Di dalam hati Rizal berkata "gak ada habisnya gue  dari dulu di lempar sepatu, untung otak gue gak sedang."

"Kenapa kamu mesti tinggal sama Rizal." Satria menatap lembut Xavier.

LUKA, END {Tahap Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang