43. kasih sayangnya yang tulus?

1K 67 4
                                    

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
YANDI YANG TYPO

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 😁😁
MAU NYA SIH DI FOLLOW JUGA 😁😁😁

Follow dong akun ketiganya

Follow dong akun ketiganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****


"JANGAN BERHARAP ORANG LAIN AKAN MEMAHAMIMU, JIKA KAMU SENDIRI ENGGAN UNTUK MEMAHAMI ORANG LAIN. DAN JANGAN PERNAH BERHARAP ORANG LAIN AKAN MENGHORMATIMU BILA KAMU SENDIRI MASIH SUKA MERENDAHKAN ORANG LAIN."

_XAVIER REZA AL-GHIFARY DEKANTARA_

*****

clekk

Xavier membuka pintu sangat pelan, bisa bahaya kalo ketahuan orang rumah Xavier pulang pukul sepuluh malam, berjalan mengendap-endap, tapi seketika langkah nya terhenti ketika melihat Bara dan Rafael yang duduk di ruang tamu.

mata Xavier membulat sempurna saat tak sengaja melihat sebuah surat di meja, surat dari sekolahan, mampus pasti Kepala sekolah nya yang memberikan surat peringatan, dirinya Bolos.

ah Xavier lupa jika waktu itu Bara berbicara kepada kepala sekolah nya jika Xavier nakal laporkan saja pada dirinya, sial Xavier pulang tengah malam dengan memakai baju sekolah.

bayang-bayang Ariska dan Ananda memukul nya, terus berputar di otaknya bagaikan kaset rusak, apakah Bara dan juga Rafael akan menghukum nya? akan memukulnya? mencambuknya?

"kenapa berdiri di sana? kemari Daddy ingin berbicara."

dengan langkah pelan dan kaki sedikit gemetaran Xavier melangkah mendekati Raffael, reflek Xavier memejamkan mata saat Raffael mengangkat  tangannya.

Plakk!

bukan suara tamparan, tapi Raffael menggeplak pundak Xavier sedikit keras. "Lo kalo punya Hp di gunain kek, telepon gak di angkat, Cat gak di balas, gak punya kuota Lo?"

Xavier mengerejepkan matanya beberapa kali, menggaruk pelipisnya yang tak gatal.  ini Raffael tidak akan memukulnya kan? hanya mengomeli saja?

Bara menarik tangan Xavier supaya duduk di dekat dirinya. "jangan kira Daddy gak tau aktivitas kamu. Boydigrad Daddy banyak."

Xavier melihat ke arah Bara dengan takut. "Daddy gak marah?" cicitnya.

Bara mengerutkan keningnya. "marah? maksud kamu apa?"

"Vier udah Bolos, Main sampai lupa waktu."

"ngapian harus marah? dulu Juga Daddy gitu, kenapa Daddy harus marah? kecuali kalo kamu main ke club' Daddy akan marah, lagian Daddy tau kamu main sama siapa."

LUKA, END {Tahap Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang