45. Ada apa dengan, Xavano?

1.2K 75 0
                                    

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
YANDI YANG TYPO

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 😁😁
MAU NYA SIH DI FOLLOW JUGA 😁😁😁

*******

"Jangan menyerah, teruslah melangkah tidak ada proses yang mudah untuk tujuan yang indah.
TERUSLAH Melangkah Meskipun LELAH.
Jangan berhenti melangkah hanya karena lelah, langkahmu adalah ibadah jika tujuanmu lillah.
Ya Allah
Jadikanlah langkah kakiku penuh dengan Rahmat dan keberkahan
Belajarlah dari hari hari kemarin dan hiduplah untuk hari ini, lalu berharaplah untuk hari esok.
jangan
Jangan berpikir untuk menyerah jika kau masih mau berusaha untuk mencoba. Selama keinginan itu ada, Allah pasti akan menunjukkan jalannya."

_XAVIER_

*****

Tidak terasa mereka berdua telah menghabiskan waktu sekitar 4 jam, Xavier terus bercerita dengan El, El adalah sahabat Xavier sejak kecil, bahkan sebelum bertemu Elang dan yang lainnya, Xavier lebih dulu bertemu dengan El.

dulu mereka bertemu sekitar umur tiga tahun, mereka sering bertemu di rumah sakit, bertahun-tahun kemudian keduanya menjadi dekat, tapi sayang pas El umur 8 tahun, El harus pergi keluar negri, untuk berobat.

tepat saat Xavier masuk 1 SMP, keduanya bertemu kembali di rumah sakit, tragedi pertemuan pertama, El menabrak bahu Xavier, kenapa mereka saling mengenal? bukanya berpisah cukup lama? tentunya dengan kalung ala kadar yang di pakai keduanya.

kalung tersebut dibuat oleh El dan Xavier, dengan ala kadarnya, jadi tidak akan bisa ada yang menyamainya. karena itu Xavier dan El tidak sedekat Elang dan yang lainnya, selain sempat berpisah cukup lama, mereka juga beda konflek, walaupun masih tinggal di Jakarta, tapi rumah mereka sangat jauh.

****

Ananda menyodorkan Hanpone baru pada Xavier, mungkin mengganti Hanpone Xavier yang di rusak oleh dirinya. sekarang Xavier sedang rebahan di brankar nya.

"kamu sudah boleh Pulang."

Xavier mengembangkan senyuman, sudah dua hari dirinya di rawat di sini, tanpa mengabari sahabat-sahabatnya, pasti mereka sangat menghawatirkan dirinya.

Ananda menatap senyuman manis milik Xavier. "Papa pergi dulu, jika infus mu sudah habis, Papa akan menjemput mu."

Xavier hanya mengangguk, setelah kepergian Ananda, Xavier mengutak-atik ponsel baru nya, membalikan akun instagramnya untung Vier masih ingat kata sandi nya, dan beruntung nya kartu SIM nya tidak rusak, ada di tangan Xavier.

setelah beberapa menit, akhirnya Vier berhasil memindah semua data yang ada di ponsel lama nya ke ponsel baru, mau menghubungi sahabat-sahabatnya, tapi di urungkan takut mereka kepikiran, besok juga Vier sudah sekolah.

*****

sementara itu Elang dan yang lainnya terus mencari Xavier, setelah Zero mengatakan Xavier hampir mati, ampir semua rumah sakit yang ada di Jakarta mereka datangi, Elang tidak sendiri, ada yang membantunya, Bara, Baron, Raffael, Biru, tentu saja anggota APS dan Reverse pun turut membantu, satu lagi Xavano juga membantunya!

LUKA, END {Tahap Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang