lima

618 59 6
                                    

Jungkook selesai menyusun makanan nya ke meja makan satu jam sudah berlalu sejak Taehyung meminta Heesung memanggil Hyung dan juga suaminya tapi sampai saat ini belum ada tanda mereka menampakkan batang hidung mereka sama sekali.

"Mereka belum keluar juga? Apa yang didiskusikan mereka sebenarnya sampai lama begitu, biar aku yang memanggil mereka" Ujar Taehyung hendak menuju pintu ruang kerja Seokjin namun Jungkook menahannya.

"Tidak usah biar kookie saja, itu didepan sepertinya Jimin Hyung dan keluarga nya sudah datang hyungie sambut mereka saja ya" Jungkook langsung pergi masuk ke ruang kerja Seokjin namun saat pintu nya dibuka Jungkook tidak melihat keberadaan mereka, kemana mereka perasaannya tadi mereka belum ada yang keluar dari sini, Heesung juga tidak ada padahal tadi katanya ingin menyusul para daddy.

Sedangkan didalam ruangan tersembunyi itu tiba-tiba Heesung tersentak saat baru mengingat perintah papa nya tadi.

"Daddy gawat, Heesung lupa tadi papa Tae meminta daddy ke ruang makan, makan malam nya sudah siap bagaimana ini daddy pasti mereka marah saat ini" Ujar Heesung panik.

Seokjin langsung dengan cepat mematikan laptopnya lalu bangkit dari duduknya.

"Kajja kita keluar bersikap biasa saja jangan mencurigakan Oke" Ujar Seokjin membuka pintu rahasia itu namun matanya seketika membelalak begitu melihat presensi suaminya yang sepertinya juga terkejut melihat nya.

"Sayang kenapa disini hm, ada apa" Ujar Seokjin basa-basi.

"Ruangan apa itu daddy, kenapa kookie tidak tahu ada ruangan itu diruang kerja daddy" Ujar Jungkook balik bertanya melihat para Hyung dan juga keponakannya ada disana, pantas dicari tidak ketemu rupanya mereka bersembunyi di ruang rahasia.

"Bukan apa-apa baby itu hanya bekas brangkas lama daddy sudah tidak terpakai, jadi daddy menggunakannya sebagai ruang pertemuan rahasia" Ujar Seokjin beralibi.

Untung nya Jungkook adalah uke terpolos dan sangat percaya dengan kata-kata Seokjin jadinya dia mengangguk percaya dan meminta mereka ke ruang makan.

"Oke daddy dan hyungdeul juga ayo kita ke ruang makan, makan malam sudah siap Yoongi Hyung dan Jimin Hyung juga sudah datang" Ujar Jungkook berjalan meninggalkan mereka dibelakangnya.

"Huftt selamat untung Jungkook yang menjemput kita kalau Taehyung tadi dijamin tidak akan selamat" Ujar NamJoon diangguki setuju oleh yang lain.

"Kajja kita susul mereka" Ujar hoseok berjalan meninggalkan ruangan itu menyusul para uke dan anak-anak mereka yang sudah kumpul diruang keluarga.

" Wahh kalian sudah datang rupanya" Sapa NamJoon memeluk sahabat lamanya itu.

"Cih dua tahun kalian pulang ke Korea baru kali ini kalian menampakkan wajah kalian kalau bukan karena Jin hyung yang bilang kami tidak akan tahu" Yoongi dan Jimin tertawa canggung melihat hoseok yang memasang wajah kesal.

"Dengan ku saja kalau bukan mereka yang mengunjungi kantor ku mana mungkin aku tahu" Seokjin menimpali memukul gemas bahu Yoongi.

"Ini anak-anak kalian wahh tampan ya mereka kembar? " Tanya Seokjin menatap Sunghoon dan Jay yang memasang wajah datar mereka.

"Aishh entah kenapa aku kesal melihat ekspresi mereka mirip seseorang benar begitu kan NamJoon-ah, hoseok-ah" Ujar Seokjin membuat Yoongi mendengus tahu sekali dia apa maksud si tampan itu.

"Hyungie ini minum nya diminum ya, oh iya heesung jangan diam saja sana panggil adik-adik mu yang lain palli" Ujar Jungkook menghidangkan beberapa minuman untuk para tamunya.

"Hai cantik, semakin sexy saja, bagaimana kalau besok kita kencan hm" Ujar Yoongi menggoda Jungkook dengan kedipan manjanya.

Sunghoon dan Jay yang melihat tingkah appa mereka yang tidak biasa merinding dibuatnya, sedangkan Jungkook memutar mata malas apalagi melihat Seokjin yang sudah berasap diujung sofa.

Found a Lover in CollegeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang