17+
Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️
[ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ]
HOTTEST don't need any description. Cause I know you know what Hottest mean, right?
ONESHOOT STORIES ONLY🔞
noted...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- Meccana -
"Itu udah selesai, sayang?"
Mecca menoleh menatap Kean yang kini tengah memeluk tubuhnya dari arah belakang kemudian mengangguk singkat. Gadis itu memindahkan potongan pudding ke atas sebuah piring kecil kemudian menyiram bagian atasnya dengan vla. Tidak sampai disitu, Mecca juga memotongnya menjadi bagian lebih kecil kemudian menyuapkannya pada Kean. "Enak gak?" tanya gadis itu menatap wajah kekasihnya penuh harap.
Kean mengangguk cepat, tidak mau membuat wajah penuh harap Mecca itu menjadi sedih. "Enak banget, sayang. Lucu banget kiwinya bisa melayang begini." ujar cowok itu menatap sisa pudding yang ada di atas piring berukuran besar. Fruit pudding itu terlihat menarik dengan susunan buah-buahan yang ada di dalam adonannya.
"Aku abis liat tutorialnya di youtube. Kakak suka?"
Kean kembali mengangguk, kali ini sambil menarik tubuh Mecca agar lebih dekat dengan tubuhnya. "Pacar aku pinter banget." ucapnya kemudian mulai melumat bibir merah kekasihnya lembut.
"Eengghh.." lenguh Mecca mendongak merasakan bibir Kean yang perlahan mulai memberikan ciuman basah di leher jenjangnya. Gadis itu mendorong tubuh Kean pelan. "Kita lagi di dapur Kala, kak." ucap gadis itu mengingatkan.
Keduanya memang tengah berada di apartment milik Kalara— sahabat Mecca. Temannya itu sedang ingin ditemani, tapi tidak diajak berinteraksi. Benar-benar hanya perlu orang lain seperti yang sudah-sudah. Jadilah Mecca mengajak pacarnya datang untuk membuat pudding selagi Kala sibuk dengan dirinya sendiri. Entah gadis itu menonton film atau tidur, yang penting ada orang lain di apartmentnya.
"Aku udah pengen banget, kita udah lama gak ngentot."
"Kakak!" pekik Mecca melotot terkejut dengan kalimat Kean barusan. Mecca takut Kala mendengar kata jorok itu. Sedangkan Kean justru tertawa melihat wajah panik kekasihnya, bergaul dengan teman-temannya yang lain membuat dirinya keceplosan menyebutkan kata itu di depan Mecca. "Maaf, sayang. Keceplosan." lirihnya memeluk tubuh Mecca erat seolah merasa bersalah.
"Kita sewa hotel aja, yuk?" ajak Kean membuat Mecca mendelik.
"Kakak—"
"Pakai kamar tamu aja, gue mau cabut bentar." ucap Kala yang baru saja keluar dari kamarnya. Cewek itu sudah rapih dengan jeans longgar dan juga sweater abu miliknya. Mecca menoleh dan menggeleng ribut, sedangkan Kean langsung memberikan jempol ke arah Kala yang sudah meninggalkan apartmentnya sendiri.