Naughty Laluna

214K 4.7K 218
                                    

— Adrian Wills —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— Adrian Wills —

— Laluna Emerald —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— Laluna Emerald —

Seorang gadis melangkah kesal menuju ke arah halte di depan kampusnya sambil menekan-nekan ponselnya kasar. Berusaha menghubungi Daddynya sejak tadi tapi hanya wanita operator yang menjawabnya.

"Halo, say—"

"Daddy mengatakan akan menjemputku. Lalu dimana sekarang!?" sindirnya langsung dengan nada kesal yang tidak ia tutup-tutupi sedikitpun. Masa bodoh jika orang-orang menatapnya aneh.

"Sudah menunggumu di depan kampus."

"Bohong! Luna sudah berdiri di depan kampus, dan Daddy tidak ada." balasnya menjatuhkan bokongnya kesal di kursi halte yang kosong.

Gadis itu, Laluna Emerald. Mahasiswa semester 3 yang kini tengah kesal karena Daddynya tidak kunjung tiba menjemputnya.

"Pajero hitam, sayang."

Luna langsung mengedarkan pandangannya. "Daddy membeli mobil baru dan tidak mengatakannya? baiklah Luna kesana." ucapnya kemudian melangkah mendekati pajero hitam yang terparkir tak jauh dari halte kampusnya.

Membukanya tanpa mengatakan apa-apa kemudian duduk di kursi penumpang. Matanya membulat sempurna melihat orang yang duduk di balik kemudi itu bukan Alandro Emerald! Bukan Daddynya! Tapi pria tua dengan setelan mahalnya.

"Kenapa Om yang menjemput Luna!?" teriaknya menatap pria di sebelahnya dengan mata membola terkejut. Benar-benar terkejut hingga bibirnya terbuka lebar tidak terkontrol.

Pria yang ia panggil om barusan itu adalah Adrian Wills, teman dekat Daddynya, benar-benar dekat hingga kadang si Adrian ini seperti orang tanpa tempat tinggal yang selalu mengungsi di mansionnya. Dan Daddynya selalu setuju akan hal itu meski tau Luna tidak menyukainya.

"Memangnya kenapa kalau saya yang menjemput kamu?" balas Adrian menatap Luna tanpa ekspresi kemudian mulai menjalankan mobilnya meninggalkan kampus Luna.

Luna menghela nafas panjang kemudian memilih diam sambil bersidekap di tempatnya. Tidak perlu repot-repot mencari topik pembicaraan bersama Adrian karena Luna membenci pria tua itu.

HOTTEST [oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang