setelah makan malam usai, Hazel menitipkan anak nya pada kakak nya terlebih dahulu sebelum akhirnya dirinya berhadapan dengan Jordan.
"sini Daddy mau peluk kamu" pinta nya
"takut dia sama kamu" sambung Tena
"ini Daddy, ngapain takut.. sini"
Hazel mendekat, memeluk erat tubuh daddy nya itu. Jordan bisa merasa perut buncitnya, rasanya hancur sekali saat tahu berita tentang menantu nya. namun lebih hancur lagi, saat melihat komentar komentar negatif yang ada di berita itu.
"anak Daddy hebat dan kuat sekali seperti Mae nya" kekehnya mengecup pipi gembul anaknya itu lembut
"Daddy engga ada mau ngomong apa apa?"
"Daddy cukup kamu pulang dan disini dengan baik sudah cukup, untuk bicara bukan sama kamu orang nya"
"Daddy tunggu suami kamu pulang, hp nya sini Daddy pegang"
"ihhh... buat apa?!!" tanya nya dengan bibir yang cemberut
"sampe berita konfirmasi nya keluar, engga ada pegang hp atau apapun"
"terusss adek komunikasi sama mass suami gimana" ucap nya dengan nada seperti anak anak
"Daddy kasih hp baru besok, tapi dibatasin waktu nya"
"ichhhh maeee~~ Daddy nya!!!"
"dengerin Daddy mu dulu yaaa sayang, buat sementara waktu aja kok"
"iya iyaa" pasrah nya
sedangkan dikorea, malam itu Max langsung dipulangkan ke Jakarta karena konser tidak kondusif.
Dion dan Max diintrogasi atas segala nya, Max nampak tegar kala itu tidak seperti khasus khasus sebelumnya.
dimeja bundar itu semua membicarakan khasus yang ramai hari ini, tentang artis dari agensi SY ENTERTAINMENT yang memperkosa seorang wanita pekerja dibar.
rapat itu cukup panjang, hampir 4jam Max dan Dion berada di ruangan yang rame dengan petinggi petinggi SY ENTERTAINMENT.
"lu bener engga apa?"
"engga apa kok bang, santai"
"sebelum khasus nya sebesar ini, bini gua udah nelpon kalo ada wanita yang datang dan bilang dia hamil anak gua"
"dia engga mau gua jelasin semuanya di telpon, dia mau gua ngomong langsung dirumah"
"seminggu Star tour gua selalu berharap bang, semua berjalan dengan baik sampe gua bisa peluk bini gua"
"tapi nyatanya? media bahkan nyebarin bukti editan, yang gua ada di bar, gua keluar bar, gua yang selalu ngedatengin cewek itu dll"
"gua sama sekali engga masalah bang fitnah ke gua semua engga masalah sumpah dah, tapi emang bini gua terima soal ini? gua cuma kepikiran dia doa bang dari kamarin"
"selama penyelidikan khasus lu, lu diistirahatkan dulu.. udah serahin semua nya ke agensi sama gua, lu istirahat dan ngapain kek sama anak istri lu"
"makasih iya bang"
"iya, ini mau gua anter apa gimana?"
"engga usah bang, gua bisa kok ini bawa mobil"
"yudah hati hati, kalo ada apa apa kabarin ke gua"
"oky!!"
Max pergi dengan mobilnya, mobil itu melesat begitu cepat hingga tiba dirumah besar keluar Jung. Max memarkirkan mobilnya dirumah itu dengan sembarang, dan berjalan dengan langkah cepat memasuki rumah besar itu.
"duduk kamu" perintah sang kepala keluarga
"bukan Max y---"
"ayah tau, siapa Eric?"
"Eric??? sepupu jauh Hazel yah"
"sepupu jauh iya? si Hyun ayah suruh cek background anak itu, papa rasa dia suka sama Hazel"
"maksud ayah? ayah mencurigai dia?"
"dia pemilik Club Bar Jakarta, waktu kamu ada disana dia memanipulasi semua nya" ucap Jefran santai dengan memperlihatkan yang dia dapet
"apa ini?"
"memang bener kamu anak bubu iya???" geleng nya
"ini bukti yang bisa kamu bawa ke pengadilan, ini foto waktu Eric bayar wanita itu setalah dateng kerumah kamu.. tapi seminggu setelah engga ada yang terjadi"
"terus yang ini, dia ngirim hasil foto editan kamu bahkan sampai yang melakukan sex ke pihak wartawan terkenal"
"la---"
"bentar bentar kok ayah bisa dapet semua ini"
"haiiii, ayok lahh Max kamu lupa ini Jung Jefran?!"
"cihhhh mulai deh" gumam nya
setelah membicarakan Eric, Max dan sang ayah berlarian menghampiri Taena layak nya anak kecil berebut pelukan sang ibu dan istri.
"yakkk!! ini sempit kasurnya!!!" berontak Taena saat tubuh nya dipeluk kedua peria kesayangan nya
TBC
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
