Selesai syuting Hazel sibuk membereskan restoran, karena besok dirinya harus menyambut pelanggan lagi di pagi hari.
Sedangkan Hanna yang ditinggal sendiri sedikit boring dengan ponsel papinya, anak kecil.. dia melupakan janjinya dan pergi keluar kantor papinya.
Dugh
"maaf maaf engga apa kan dek? ada yang luka??" tanya orang itu panik
Hanna menatap dengan mata yang berlinang air mata, lelaki itu berjongkok membangunkan tubuh kecil Hanna.
"maafin om yaa sayang, sakit iya? mana yang sakit?" tanya nya
"endak kok, than Han kuat!!!" senyumnya
"hahahha, oh iya nama kamu siapa??"
"Hanna!! Hanna Mananta"
"thalo om?? ciapa??"
"kalo om Max, panggil papa juga boleh" senyumnya
"tidak, papa naa Han sudah tidak ada!!"
"kemana?"
"papa tidak sayang Han dan papi, kata papi sih papa kerja tapi masa lama"
"Hanna benci papa?"
"sang---"
Brugh
Badan keker Max didorong hingga tersungkur di lantai, Hanna yang melihatnya bingung juga panik.
"om om tid---"
"Hanna ayok pulang!!!" ucapnya dengan menarik tangan anak itu
"jangan kasar kasar, kasihan dia ketakutan" ucap Max berdiri dari jongkok nya
"om pergi dulu yaa Han"
"yahhh om papa engga main dulu sama Han"
"om papa?" kaget Max bersama dengan Hazel
"nanti yaa kita mainnya, om pulang dulu udah malam juga jangan nakal nakal ya" senyum nya mengusap usap lembut rambut keriting Hanna
Max berjalan menjauh dari dua sosok cantik itu, Hanna berusaha melepaskan genggaman Hazel yang begitu kuat dan lari kearah mobil papinya.
diperjalan Hanna hanya diem saja, anak kecil yang biasanya berteriak dan banyak bicara ini nampak diam dan enggan bersuara.
"Hanna bes--"
"hallo nimud!!!"
"hallo cucu nimud sayang"
"nimud hari ini Hanna ketemu om papa ganteng!!!"
"om papa? om Eric?"
"nonono!!! om papa, tadi siapa ya nama nya, ohh om papa Max"
"om papa Max?!!"
"Hanna!!! papi belum kelar bicara loh? terus ngambil handphone papi tanpa izin itu engga baik!!" marah Hazel merebut handphone itu
anak kecil yang semula tersenyum menangis meraung rauang, memukul mukul Hazel untuk menumpahkan emosinya.
"thenapa papi jaat hali ini!!! papi talik talik tangan Han tuat tuat!! teyyus mayyah mayyah!!!" tangis nya
"sayang sayang maafin papi pa--"
"papi jaat Han tydak suka!!!" anak itu berlari kekamarnya membanting pintu besar itu
Tok Tok Tok
"Hanna, papi bicara ya? papi ingin ngobrol bole--??"
"tenang saja dulu diri papi!!" teriaknya
Hazel menghela nafasnya "anak gua Udah besar sekarang" senyum nya pergi kekamarnya sendiri.
sudah dua hari Han dan Hazel tidak bicara, ada sesekali Hazel mengajak anak nya itu mengobrol namun hasilnya nihil.
"ngapain kamu disini?! kalo ada fans wartawan yang liat gimana?!"
grep
tubuh mungil kecil Hazel di peluk erat oleh sosok laki yang badanya cukup gagah, tak sebanding dengannya. walaupun usahanya memberontak cukup keras, tapi tenaganya tetep kalah.
"itu anak aku? Hanna anak aku?" tanya nya dengan tubuh masih memeluk menahan ruang Hazel untuk kabur
"kenapa? kenapa harus kabur dan sembunyi semuanya dari aku? aku cari kamu pontang penting"
"kamu idol, aku engga mungkin ngebebani kamu.."
"dengan engga ada kamu, dan anak aku tumbuh tampan aku. aku lebih sakit bear, aku mohon pulang ya? pulang sama aku? jalani semuanya sama sama lagi"
"engga bisa, aku engga mau buat karir kamu hancur Max" ucapnya melepas pelukan itu kuat saat ada celah disana
"kamu egois Zel kalo kamu jauhin aku sama anak aku cuma karena rasa takut kamu, aku juga engga bisa hidup tanpa kamu Zel"
"aku mohon bear, aku mohon" ucapnya
TBC