@Star_Fam
Gaiss please tetep dukung Max, Mimin tau kalian masih kecewa sama Max. tapi Max udah berusaha jadi yang terbaik buat kita, Max mempertahankan keduanya disaat kalian bahkan engga nerima dia.
Suka: 16ribu
tour mereka berakhir di Tokyo Jepang, dan kembali ke Indonesia Jakarta dengan perasaan happy karena setelahnya mereka mendapatkan jeda istirahat, sebelum akhirnya harus melanjutkan syuting musik vidio.
"gimana keadaan kamu?"
"udah membaik kok, mass? ada yang mau diceritain engga tour nya?"
Max memeluk tubuh mungil Hazel, Hazel menghusap nya lembut dia tau suaminya sedang berada di fase lelah sekali.
"Mass.. kalo engga kuat jangan dipaksa jalan, sini singgah dulu dengan cerita. Hazel disini sama mass"
"kalo engga ada kamu mass engga tau bakal kaya apa, pas kamu sakit bahkan sampe seminggu aku cuma dapet kabar dari bubu rasanya uring uringan.."
"aku kan cuma tipes aja, toh juga karena kecapean sekarang udah oky"
"aku engga ada pas kamu sakit, bubu bilang kamu selalu ngeringis manggil manggil nama aku"
"maafin mass iyaa, belum bisa jadi yang terbaik buat kamu, maafin mass.."
"haiii engga apa, kamu udah luar biasa baik buat aku dan buat Hanna"
"kamu engga pernah gagal jadi ayah dan suami disini, kamu juga engga pernah gagal buat fans fans kamu"
"PAPI!!!!! DIMANA KAMU!!!" teriakan anak kecil itu membuat kedua insan yang sedang berpelukan saling menatap
cklek
"papa?!!!!" kagetnya berlari dan memeluk papanya itu
"papa, Hanna rindu sekali!!!!" senyum nya
"papa juga rindu bayyik gembrot nya papa ini, gimana sekolah nya?"
"Hanna dapat mendali emas tharena menang lomba melukis, papa sama papi di culuhh dateng buat iyyat pameran lukis anak se-Jakarta" senyum nya
"kapan itu sayang?" tanya Hazel
"eummm, tadi kata bu guru kapan yaa?" ucapnya sembari merogoh rogoh tasnya
Hanna menyerahkan secercik kertas undangan resmi, undangan itu berisikan acara pemeran lukis anak se-Jakarta yang dilaksanakan dimusium nasional.
raut wajah Max menunduk suram saat melihat tanggal pelaksanaan yang ada didalam undang, Hazel paham bentul dengan tatapan dan wajah suaminya.
"ada jadwal iya mass?" tanyanya dibalas anggukan kecil
"papa ithut iya? lyyat hasil gambar naaa Hanna" ucap anak itu antusias
"maaf iya sayang papa hari itu pas sekali ada jadwal, eummm gimana kalo nanti papi kirim fo---"
"papi Hanna mau mandi dulu iya!! ohh iya hallli ini Hanna mau main theluma woni woni" senyumnya beranjak pergi dari tempat nya berada
"engga apa mass, ngambek sebentar aja kali, biar nanti aku yang ngomong"
"iya, aku juga mandi dulu deh" senyum nya mengecup seluruh wajah Hazel
22.30
"Hayooo anak papi lagi ngapain"
"ehh.. papi??"
"kok belum tidur? udah jam berapa ini, hayooo!!"
"heheh maaf papi, Hanna cedangg membuat lukisan untuk papa lihat yang persis seperti di pameran nanti. tapi Hanna buat tidak selalu sama" jelas nya dengan mata yang penuh dengan tatapan sedih
"sini , papi bantu" ajaknya membuat anak kecil itu berjalan mendekat dengan kanvas yang besarnya lebih dari badanya
"Hanna dengerin papa.."
"apapun yang sudah tertulis di dalam kanvas, tidak semua bisa di gambar ulang dengan sempurna"
"papa akan sangattt senang walaupun itu tidak mirip dengan yang Hanna menangkan, namun papa akan senang karena itu adalah pemberian dari anak laki laki tersayangnya" jelas Hazel begitu lembut
"eummm... papi" panggil nya dengan tangan fokus melukis di kanvas baru yang bersih
"thenapa papa kembali thalo kita tetep kurang perannya?" tanya anak itu
"Hanna merasa kurang peran papa?" hanya anggukan yang tergambar dari anak kecil itu
"maafin Hanna papi" cicit anak itu
"haii haii, engga masalah sayang papi engga marah" senyum nya memeluk erat tubuh anak nya itu
"papi engga marah, papi engga sakit hati nya. tapi papi mohon, Hanna jangan pernah benci sama papa iya?? Han tau betul kan? kalo papa ada alasan untuk ini semua"
"eungg.. Hanna tidak pernah!! Hanna sayang sama papa!!" tekannya memeluk erat tubuh Hazel
TBC