Hanna Mananta
anak berusia tiga tahun yang lahir dari rahim seorang laki laki, yang dibesarkan dengan papinya seorang diri. anak laki laki menggemaskan, dengan rambut keriting nya, pipi gembul, mata lumayan besar, adalah anak dari seorang Hazel Mananta.
"papi, Han mau yann inyi boyeh?"
"tidak sayang, kan kemarin adek sudah susu stroberi nya"
"eungg, tapi than, adek mau agi"
"papi bilang tidak, berarti ti--??"
"tidak" murungnya menaruh coklat itu kembi di raknya
Hazel kembali sibuk memilih milih sayuran dan buah yang cantik, sebelum akhirnya memutuskan untuk melangkah kakinya pergi ke kasir.
"Papi.."
"Apa sayang??"
"Han tanya boyyeh tidak?? kiyya kiyya cakit hati Papi?"
(Han tanya boleh tidak? kira kira sakit hati papi)
"boleh sayangg, tanya apa hm??"
"themalin, Han sedang celita celita dengan theman"
"themannya Han memiliki papa, Han.. papa Han?" tanya anak kecil itu polos
Hazel tersenyum sembari mendorong troli nya menuju parkiran, dia sudah menyiapkan mental nya untuk pertanyaan dari buah hatinya ini.
"Papa belum bisa temuin kita sayang, karena papa kan kerja, maafin papi iya" jelasnya sembari menata barang barangnya kedalam mobilnya
Menggendong anak nya itu masuk kedalam mobil dan menduduki nya di bangku nya, setelahnya tidak ada pembicaraan anak itu juga diam membisu.
18.30
"papi..."
"eumm, ada apa Han??"
"papi mayyah yahh tama Han? papi maaf yaaa" ucapnya
tangan mungil itu menggenggam tangan besar milik Hazel, Hazel tersenyum dan menggendong tubuh anak nya itu untuk memasuki rumahnya.
"kenapa papi harus marah sama anak kesayangannya papi" kekehnya memeluk erat tubuh mungil anaknya itu
"papi bennel tydak mayyah?"
"tidak sayang, ohh iya nanti papi mau pergi ke restoran soalnya ada tamu dari tv, Hanna mau ikut?"
"mauu!!! Hanna tidak mau sama ucel anti"
"kenapa tidak??"
"karena Han mau sama papi!!!" senyumnya gembira
"tapi janji? tidak lari larian ok?? main hp saja dikantor papi?"
"Oky!!!" angguk nya antusias
Restoran!!
sesampainya disana, sudah banyak sekali kamera yang di seting.
hari ini adalah acara review makanan terkenal, dari salah satu chenel tv besar. kali ini salah satu restoran yang di review adalah milik Hazel, Hazel sangat bersyukur karena restoran nya akan sangat terkenal mungkin.
"ini ada bintang tamunya, nanti pemilik restoran ya? yang anterin makannya, biar bisa jawab pertanyaan dari bintang tamunya"
"Oky" jawab Hazel
saat acara dimulai, Hazel memasak di dapur dengan 3kamera yang merekamnya.
kaki mungilnya dengan nampan berisi menu sepesial di restoran nya, melangkah ke meja yang sudah disiapkan sedemikian rupa.
deg deg deg deg
suara jantung yang begitu berdegup kencang, matanya membelo kaget saat melihat sosok yang duduk di meja itu, tangan yang awalnya hangat menjadi dingin dan bergetar.
"s-silahkan di nikmati" ucapnya
seluruh orang yang berada di depan Hazel saling menatap berganti, terkecuali seseorang lelaki yang menatap Hazel dengan binar binar dimatanya.
"kakak nya yang punya restoran disini??"
"ohh iya"
"saya boleh nanya??" tanya Jiren salah satu anggota boy grup Star
"kenapa dinamain, nasi goreng cica-cica"
"karena ayamnya menggunakan ayam rica rica kak, jadi bumbu ayam bersatu dengan nasi goreng nya serta aroma menteganya yang menakjubkan"
"kenapa cica-cica?" tanya Jenan kali ini
"karena waktu saya kecil saya engga bisa bilang cica cica, sampai sekarang turun k---"
"papi papi!!!" panggil nya namun pelan tetapi terdengar
Max yang awalnya menatap Hazel terpaku berubah haluan, menatap anak kecil yang melambaikan tangan dengan seorang lelaki disebelahnya.
"silahkan di nikmati, jika ada pertanyaan bisa panggil saya" ucapnya tersenyum dan pergi
Hazel berjongkok menyamakan tinggi nya dengan Hanna anak nya, anak kecil itu tesenyum melihat Hazel dan lelaki yang lebih tua dari Hazel itu mengusap lembut surai hitam milik Hazel.
TBC