14

2.6K 158 3
                                    

Club Bar

"Eric!!!" panggil seorang lelaki dengan lambaian tangan

"haii broo, udah lama banget engga ketemu" ucapnya bergabung di antara mereka

"iya lu betah banget dibandung sih, ini tumben nih ke Jakarta ada acara?"

"liat pameran anak se-Jakarta, anak nya Hazel minta gua dateng sama Jeji"

"ehh iya apa kabar tuh sama si Hazel, masih cinta lu sama dia? belum dapet dapet juga?"

"balikan dia sama mantannya, udah nikah malah" senyum nya kecut menenggak segelas bir

"yudah ikhlas aj---"

"engga bisa gua ikhlas, lagian juga anaknya gua liat liat engga bahagia"

"cinta boleh ric, tapi jangan sampe ngerusak rumah tangga orang, kasihan anak nya. lu kan juga punya anak"

"lagian juga anaknya engga bahagia bang, gua mau dia balik ke gua bang, gua mau hidup gua kaya dulu lagi waktu dibandung"

"terserah lu deh ric keras kepala lu mah"

•°•°•°•°•

4Tahun berlalu

kini anak laki laki itu bertubuh begitu cepat, sekarang usia nya sudah mencapai 7tahun dan memasuki sekolah dasar. namun tetep saja, anak itu tetep anak kecil Dimata kedua orang tuanya.

"papi? kok belum tidur?" tanya anak laki lakinya dengan langkah cepatnya menghampiri Hazel

"papi lagi nungguin papa pulang, kamu sendiri?"

"Hanna baru beres ngerjain tugas, Hanna temenin papi iya?" senyumnya duduk di sebalah papinya itu

dengan ditemani siaran kartun Doraemon, kadua nya sesekali terkekeh dengan aksi dari karakter didalam kartu tersebut. sampai tidak sadar ada sosok laki laki yang menatap keduanya diantar pintu.

"dughmmm" dehemnya membuat itensi keduanya beralih pada suara itu

"PAPA!!!!" serunya

"kenapa lama sekali sih papa?! papi nungguin tau" omel anak itu di balas dengan kekeh gemes dari Max

"ada beberapa urusan tadi di perusahaan, anak papa ini belum tidur juga?" tanyanya dengan langkah mendekat dan bergabung dengan kedua kesayangannya itu

"kasihan papi sendirian, jadi Hanna temenin deh" senyum nya

"kamu mandi gih, aku boboin si Hanna dulu nanti aku buatin makan malam"

"makasih iya, maaf ngerepotin" senyum nya dengan membubuhkan kecupan manja pada istri kesayangan nya itu

Hazel mengakhiri acara Doraemon yang ditontonnya dengan sang anak, dan membawa anak nya yang sekarang sudah tumbuh tinggi itu.

dikamar, Hanna masih sama seperti dulu, dirinya masih banyak pertanyaan pertanyaan didalam kepalanya. yang berakhir ia tanyakan, kepada Hazel.

"papi.."

"kenapa sayang"

"papi, jangan mudah percaya sama rumor tentang papa iya? yang nanti akan ngerusak kita"

"kenapa sayang? kenapa tiba tiba ngomong kaya gitu? ada yang menggangu pikiran Hanna?"

"kemarin, Hanna main kerumah Jeji, terus Hanna denger om Eric lagi ngomong soal sesuatu yang bakal bikin papa hancur"

"maksud nya Hanna??"

"Hanna tidak tau pih, tapi kalo memang nanti ada rumor tentang papa.. papi omongin baik baik"

"pih... Hanna engga mau kita mencar mencar lagi, kasihan dedeknya, Hanna engga mau dedeknya sama seperti Hanna. besar tanpa ayah" ucap anak itu

"dia bener bener tumbuh besar sama orang tuanya, gua bangga banget punya Hanna yang punya pikiran dewasa. tapi gua engga mau dia dewasa sebelum waktunya, gua mau dia hidup kaya anak anak pada usianya"

setelah memastikan anak nya tertidur pulas, Hazel keluar dan menyiapkan makan malam untuk suami tercinta nya.

"mass makan dulu, udah siap semua itu ma--"

Grepp

"sebentar isi baterai dulu" bisik Max

"gimana keadaan kamu dirumah? dedeknya nakal tidak? mual mual nya?"

"dedeknya engga nakal kok, aku mual juga engga aneh deh? kata dokter usia kandungan aku itu rawan Morning sickness" ucapnya membalas pelukan itu erat

"pagi ini aku badannya engga enak, aku muntah muntah terus pas di acara tv tadi, aku juga makan engga enak banget"

"masa kamu yang ngalamin sih?? kan aku yang hamil?!" bingung nya

"engga tau.."

"jadi kamu belum makan sama sekali dari siang tadi?"

"belum sayang.."

"yudah ayuk makan" Hazel menarik tangan suaminya itu menuju meja makan

aneh Max memakan secara lahap masakan istri tercintanya, terutama ayam chiken pedes buatan istrinya itu.

"aku percaya sekarang kalo suami aku engga makan dari siang" kekeh nya

acara makan itu berakhir dengan pelukan manis keduanya dikasur, Hazel merasa suaminya sedang memanjakan dirinya dalam pelukan itu.

rasanya aneh sekali, lelaki seperti Max melakukan gerak gerakan bermanja persis seperti Hazel, bahkan Hazel terkekeh sesekali melihat suaminya ini.

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My husband a famous idol •• MarkhyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang