02

7.7K 322 6
                                    

Malam itu Max pulang langsung kerumahnya, padahal janji mereka adalah keprusahan terlebih dahulu. namun rasa kahwatir nya yang mengajaknya untuk bergegas pulang.

"Hazel Ha---"

"Kalana? Hazel mana?"

"dikamar tuh, tidur abis makan sama minum vitamin" ucap Kalana Max langsung pergi ke kamarnya

cklek

pintu besar bernuansa coklat itu terbuka dan menampilkan sosok cantik yang tertidur di kasus big size miliknya, menurut Max kekasihnya begitu sangatttt cantik saat tertidur lelap.

setelah memastikan kekasihnya dirinya turun menghampiri Kalana yang sibuk dengan susu coklat nya, Max duduk di depan Kalana menatap anak manis kekasih temennya itu.

"kata dokter, kenapa Hazel Kal??"

"kecapean, terus pengaruh hormon dll, gua engga bisa ngejelasin secara jelasnya"

"lu coba tanyain sama pacar lu aja iya, gua engga ada hak soal ini"

"apa separah itu?"

"engga juga, tapi ada beberapa saat yang mungkin membahayakan"

"ahhhh.. dia selalu gitu, selalu engga mau ngomong sama gua" Hela nafasnya

"karena lu idol Max dia engga mau jadi beban buat lu, gua kalo jadi Hazel bahkan bakal ninggalin lu mungkin" ucap Kanala santai

Tintintin

"Jenan kayanya, gua balik iya, ngomong sama Hazel nya pelan pelan aja" senyum nya keluar dari rumah besar itu

Max memutuskan untuk pergi ke kamar mandi, membersihkan dirinya dengan air hangat.

"besok harus terbang lagi ke Thailand, tour pertama. ada kali sebulan full gua engga ada diJakarta" Hela nafasnya

Max keluar kamar mandi langsung merebahkan dirinya di kasur, memeluk erat tubuh Hazel mengusap punggung nya lembut.

"kok kakak ngerasa perut kamu membesar iya?? apa bayyik beruang nya aku lagi gemar makan?" tanyanya pada manusia manis yang masih memejamkan matanya

Max tertidur dengan memeluk kekasih nya itu, peluknya erat seakan meredakan rindu dan rasa kahwatir nya.

05.30

"bear masak apa??"

"masa bahan yang ada di kulkas, ohh iya hari ini hari tour pertama kamu kan? di Thailand?" tanya nya

"iya sayang, maaf iya aku tinggal kamu"

"iya engga apa kok, berangkat jam berapa?"

"jam 3sore nanti udah di bandara"

Max mematikan kompornya dan menarik kekasihnya pada pangkuannya, dia peluk erat kekasihnya itu sesekali di kecup kecup pipinya.

"sayangnya aku kemarin kenapa? sampe manggil dokter Biyan kesini"

"pusing, asam lambung naik kayanya muntah muntah terus sampe lemes" senyum nya

"yakin cuma itu? Nana kemarin raut wajahnya engga gitu, kaya besar banget dan bahaya banget"

"engga kok, kamu kan tau Kalana kaya apa orang nya" Max mengangguk

iya, dia lupa bahwa Kalana temen Hazel adalah orang yang kahwatiran berlebihan.

Setelah sarapan Hazel membantu Max menyiapkan segala sesuatunya untuk tour nanti, engga banyak hanya alat mandi, sabun muka, lip bam serta hoddie kesayangannya.

My husband a famous idol •• MarkhyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang