ini cerita tentang si bungsu Rayyan anugrah wirawan yang mendadak status kebungsuan nya hilang
cerita ini murni karangan semata, apabila terjadi kesamaan dalam nama, tokoh, tempat,dll. merupakan hal yang tidak di sengaja.
terima kasih.
no plagiat
Hari ini langit tengah ikut berduka.. Samar² grimis mulai turun membasahi bumi.
Orang² berpakaian hitam menatap gundukan tanah yang masih basah di depan nya.
Tak lama kemudian satu persatu di antara mereka mulai pergi menyisakan 2 orang beda usia disana
Satu di antaranya masih mengusap lembut batu nisan yang terlihat masih sangat baru.
Seseorang yang berdiri menatap sosok yang tengah duduk di hadapan nya dan menyentuk bahunya pelan.
"Kita harus pulang sebentar lagi hujan akan turun deras"
Sosok yang sedang duduk tadi mengangguk pelan dan berusaha untuk berdiri, lantas sosok tegak yang sedari tadi berdiri segera menggendong nya apa koala.
Sosok di gendongan itu tampak nyaman dan sesekali melihat gundukan tanah yang semakin menjauh.
Terima kasih.. aku akan menjaganya dengan baik..... Mommy...
Flash back on
"Hiks... Tidak.. ku mohon bertahanlah hiks... YAK DIMANA SEMUA DOKTER?!"
Tak berapa lama dokter datar dengan semuah brankar dan membawa rayyan langsung kedalam ruang operasi. Kondisi di dalam maupun di luar ruangan sama mencekamnya. Semua orang menunggu dengan fikiran yang sulit di artikan hingga adam datang dengan wajah yang merah langsung menarik kasar keras arkan
Bugh.....
"Brengsek... Apa yang anda lakukan?! Kalau anda memang membencinya setidak nya jangan lukai dia!"
Arkan diam tak berniat menyangkal sedikit pun, ia akui ia salah, dan ia menyesal..
Bodohnya ia tidak melakukan tes dna dengan rayyan dan mengecek lagi tentang foto yang membuat keluarganya pecah.
Bodoh.... Memang bodoh..
Namun apa yang harus ia lakukan? Semua sudah menjadi bubur, ia hanya berharap mendapatkan kesempatan kedua dan memperbaiki semuanya.
Kepalan tangan adam tertahan, ia menatap dion yang tengah menghentikan nya.
"Cukup om, sekarang kita fokus ke rayyan dan mommy"
Mereka kembali terdiam hingga yoyo datang dan menghampiri arkan dengan tergesa
"Maaf tuan.. kondisi nyonya iren menurun"
Apa ini? Tuhan ku mohon jangan ambil istri dan anak ku..."
Arkan berlari dan menghiraukan yang lain nya. Mereka semua sama terkejutnya
"Bunda tolong jagain arvie sama rayyan ya bun, dion mau nyusul daddy dan bentar lagi ayah juga akan kembali"
Melihat anggukan ayu dion segera menyusul sang daddy yang kini memandang ruang rawat sang istri yang belum terbuka
Dokter keluar dengan peluh membasahi kepalanya.
"Bagaimana kondisi istri saya?"
Dokter terlihat menghela nafas kasar dan menatap arkan takut.
"Maaf tuan, dengan sangat berat saya nyatakan nyonya iren telah meninggal dunia, kerusakan pada jantung nya sudah tidak bisa kita tangani lagi, saya akan mengurus surat² kematian nya permisi"
Dokter pergi meninggalkan arkan dan dion yang masih termenung, mereka segera masuk dan menatap sosok di hadapan nya yang kini sudah kehilangan rona di wajahnya.
Setetes air mata arkan jatuh dan semakin deras, ia memeluk tubuh sang kekasih sembari mengucap kata maaf yang tiada henti nya.
Begitu pula dengan dion yang menangis ikut mengguncang tubuh sang ibu najun tetap nihil, tidak ada pergerakan yang terjadi.
Arkan meraih ponsel nya dan mengabari sanak saudara tentang kondisi iren tak terkecuali adam.
.
.
.
Arkan terdiam kembali di depan ruangan rayyan, fikiran nya rumyan
Semua musibah terjadi dalam waktu yang samgat singkat. Tak lama dokter yg menangani rayyan keluar
"Bagaimana kondisi putraku?"
Sang dokter menatap semua anggota keluarga terpandang di hadapan nya
" pelurunya berhasil kami namun paru²nya mengalami penurun fungsi dab harus dilakukan pencangkokan"
"Lakukan yg terbaik dok..."
"Ambil saja paru² iren"
Semua mata teruju pada adam yang menyela arkan dan mengucapkan kata² yang membuat mereka terkejut.
"Maaf tapi iren pernah meminta saya untuk mendonorkan paru² nya jika sesuatu terjadi, mungkin kita bisa mengabulkan permintaan terakhir iren"
Mendapat persetujuan dari arkan sang dokter segera menyiapkan operasi berikutny.
#flashback off
2 sosok tadi berjalan memasuki sebuah mobil mewah dengan dion dan arvie di dalam sedangkan mobil arga sudah lebih dulu meninggalkan area pemakaman.
"Rayyan kenapa dad?"
Arkan menatap wajah damai di gendongan nya dengan sesekali mengecup dalam kening sang putra
"Gapapa cuman kelelahan aja bang"
Mobil yang mereka tumpangi melaju meninggalkan area pemakaman, dalam perjalanan hening menemani mereka, arvie yang tertidur, dion yang tengah fokus menyetir
"Eungh...."
Arkan yang mendengar lenguhan sang putra kembali mengelua punggung kurus itu membuat sang empunya kembali ke alam mimpi.
"Terima kasih telah bertahan.., maafkan daddy, daddy akan berusaha membuatmu bahagia"
Dion yang melihat interaksi di kursi penumpang hanya tersenyum sesekali mengusap lembut surai arvie yang berada di samping nya.
Tamat........
Yeay tamat.. Makasih buat mentemen yang sudah bantu like dan komen, kalian semua sangat membantu 🤗
NEW STORY
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku bikin new story genrenya tentang reinkarnasi tp tetep adak sick nya juga