14

526 28 6
                                    

Happy reading :)


"HENTIKAN ARKAN!!"

Bughhh..

Seseorang datang dengan tiba² dan memukul tepat pada rahang arkan hingga cekalan pada leher rayyan terlepas.

"Uhhukkk... Hhh.... Uhukkk...hhh"

Rayyan meraup oksigen dengan rakus namun nihil, hanya sedikit yang masuk kedalam paru² nya, ia menata seseorang yang ada di sana dan terlihatlah adam dengan kilatan amarah menatap arkan.

Kalian pasti ingat adam bukan?
Laki² yang ada di dalam foto sekaligus dokter yang merawat rayyan selama ini

Adam segera menetralkan wajahnya dan menatap rayyan

"Rayy gapapa? Tenanglah ku mohon..."

Entah apa yang difikirkan rayyan, dia menatap adam dengan ekspressi yang sulit di artikan, ia bahkan mengabaikan rasa sakit pada tubuhnya.

Di satu sisi arkan bangkit dan mencengkram leher adam

"Beraninya kau menginjakan kaki di kediaman ku? Apa yang kau inginkan ha?!"

Adam terkekeh membuat arkan semakin tersulut emosi.

"Tuan arkan yang terhormat, kedatangan saya kesini hanya untuk membawa rayyan pergi dari anda"

Arkan terdiam, entah mengapa hatinya merasa berat jika melihat rayyan pergi darinya.

"Tidak aku tidak akan membiarkan mu membawanya"

Adam terkekeh mendengar jawaban atkan

"Memangnya anda siapa? Apakah rayyan ini anak anda? Anda ini lucu sekali tuan"

Adam menghentakan tangan arkan yang berada di kerahnya

"Asal kamu tau arkan, aku dan iren hanya sahabat sejak kecil tidak lebih, apa kamu tidak bisa mempercayai istrimu sendiri? Jika memang rayyan adalah anak ku lalu apa bedanya rayyan dengan arvie?"

Semua terdiam, begitu pula dengan arkan

"Tidak bisa menjawabnya bukan?, jadi hari ini aku akan membawa rayyan pergi dan menjauhkan dari kalian, dan ini adalah disk berisi rekaman di cafe saat itu"

Adam menghampiri rayyan yang tengah berada di pelukan ayu, menarik lembut lengan nya tanpa ada penolakan dan dari rayyan maupun yang lain nya.

Adam membawa rayyan menuju mobilnya, rayyan sendiri masih diam tanpa menolak  atau berbicara apapun

.
.

Di dalam mansion arkan masih terdiam dengan posisi yang sana hingga ponselnya berdering dan memecah lamunan nya.

"Hallo.."

"..."

"Saya kesana sekarang"

Arkan memasukan kembali ponselnya dan segera mengangil kunci mobil

"Bang mau kemana?"

"Ga usah banyak tanya, ikut saja"

Arga segera menyusul arkan, meninggalkan ayu yang sedang menjaga arviev.

Back to mobil adam.

Selama perjalanan hanya di isi oleh deru nafas rayyan

"Rayy kenapa kamu ga pernah bilang sama om kalau kamu disana?, kamu juga ga pernah datang kerumah sakit, kalau om ga cari tau mungkin tadi kamu udah terlambat"

Diam hanya diam yang rayyan lalukan, ia sedang berfikir tentang adam, apakah cerita tadi benar apa adam itu memang bukam orang yang seperti dia fikirkan?

My FamillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang