Happy reading.........
Sebulan sudah kejadian waktu itu berlalu, dan sudah sebulan pula tidak ada pergerakan dari musuh.
Pagi ini sarapan di penuhi suara tidak enak, rayyan terus saja batuk tanpa henti
"Rayy mom ga suka denger suara batuk kamu, jadi abis ini kita ke rs ya"
"Gak mau mom gak usah, istirahat aja juga udah cukup"
"Makanya jangan suka hujan²nan jadi sakit kan"-celetuk dion
"Udah² jangan berantem yaa" arkan melerai dan melanjutkan sarapan dengan damai
"Mom nanti malam boleh tolong masakin yang banyak dan enak²?"
Semua terdiam dan mata tertuju pada dion
"Jadi selama ini masakan mommy gak enak? Hmmm?"
"Bukan gitu mom, tp nanti siang mau ada temen abang kesini"
Pletakkkk
Rayyan memukul kepala dion dengan sendok
"Yak! Sakit tau gak!"
"Sorry bang cuman mau mastiin klo ini bukan mimpi"
Mereka kembali makan dalam diam
"Jadi aku mau punya kakak ipar?"
Semua mata tertuju pada arvie lalu beralih ke dion
Dion kembali menatap keluarganya canggung
"Mmmm ga gitu juga sih, baru deket kok"
Dion menggaruk dagunya yang tak gatal itu, sedangkan yang lain tertawa melihat tingkah dion
"Rayy penasaran, cewek mana sih yang bisa naklukin kulkas 10 pintu ini"
Dan mereka kembali lagi menyantap sarapan yang tertunda.
Setelah sarapan iren segera pergi ke supermarket di temani 2 boge (bocah gedenya)
"Mom arvie mau coklat boleh?"
Iren menatap lembut sang anak dan mengelus surai lembutny
"Of course, ambil yang adek mau ya"
Sebenarnya iren tidak ingin mengajak mereka berdua karna itu hanya menyusahkan nya saja, bisa di lihat ia sendiri mendorong troli belanja sedang kan 2 bocahnya keliling mencari kebutuhan sendiri.
"Mom.. uhukkk.. rayy mau brownis strowberry yaa"
Iren yang melihat sang anak merasa kasihan meskipun juga kesal
" Abis ini kita ke apotik ya, beli obat"
Rayyan dan arvie hanya menurut ucapan sang mommy.
Sesampainya di mobil iren kembali mengecek kondisi rayyan
"Rayy sesek?"
Rayy hanya menggeleng, lantas iren meminjam inhaler arvie dan meminta rayyan untuk menggunakan.
"Klo masih ga membaik kita ke rs"
"Ga usah mom, kan nanti mau ada kakak ipar"
Arvie memeluk rayyan dan mereka pun pulang ke rumah.
Jam menunjukan waktu makan malam, semua keluarga sudah berkumpul, tentu saja dengan arkan yang hari ini cepat pulang dari perusahaan nya.
Tak lama Bell berbunyi, tanda seseorang yang mereka tunggu telah datang, dan benar itu adalah dion dan sang kekasih.
Semua mata berbinar dan bahagia kecuali rayyan, entah apa yg sedang anak itu fikirkan.
"Mom, dad kenalin ini asya"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Familly
Fanficini cerita tentang si bungsu Rayyan anugrah wirawan yang mendadak status kebungsuan nya hilang cerita ini murni karangan semata, apabila terjadi kesamaan dalam nama, tokoh, tempat,dll. merupakan hal yang tidak di sengaja. terima kasih. no plagiat