Happy reading :)
Waktu bejalan kini ia sudah menduduki kelas 3 senior high school dan tengah menghadapi ujian akhir.
Rayyan mengikuti ujian di mansion arkan yaps seperti homeschooling, guru SMA nya datang dan mengawasi rayyan selama mengikuti ujian.
"Rayy, kamu tidak apa-apa?"
Ray sedikit terkejut dan menggeleng kecil
"Santai saja, jangan tertekan okey"
Total 2 jam sudah ia menyelesaikan soal yang di berikan gurunya, rayy segera merebahkan tubuhnya yang lelah karena hari ini dia libur jadi ia akan beristirahat.
Jadi untuk hari ini rayy meminta izin kepada arkan untuk libur alias tidak membantu dion latihan.
Dion menunjukan perkembangan yang pesat terbukti dengan ia yang bisa berjalan meski dengan tambahan satu tongkat, hal itu membuat arkan mengizinkanya untuk libur sehari.
Lantas rayyan segera bangkit menuju taman belakang disana ia hanya termenung memandang langit yang di hiasi oleh awan indah.
Tanpa ia sadari dua pasang sejoli tengah menatapnya bingung, lantas ia segera memanggil asisten yang berkerja disana
"Bi itu siapa?"
Bi siti mengikuti arah tunjuk adik ipar majikan, berusaha mempertajam kan matanya
"Ooh itu rayyan nyonya"
"Rayyan?"
Wanita cantik itu menatap sang suami dan menunggu jawaban
Dua orang itu lalu segera menghampiri sosok kuat namun hatinya sangatlah rapuh
"Rayy..."
Ray yang merasa namanya du panggil segera menatapnya..
Pandangan mereka bertemu tanpa ada satu katapun yang mau mereka awali
Rayyan berlutut dan memeluk kaki mereka, bahkan air matanya sudah berlomba-lomba untuk keluar
"Hiks.. bunda maafin rayyan ya bun.. hiks andai saat itu rayy ga nakal abang bobi pasti masih di sini hiks"
Sosok itu ialah bundanya "ayu" ibu dari jimy dan mendiang boby.
Ayu segera bangkit dan memeluk tubuh rayyan erat
"Rayyan ngomong apa sih? Itu semua sudah takdir, maafin bunda yah hiks.."
Hanya ada suara tangisan di antara mereka.
.
.
.
.Jam hampir menunjukan waktu makan siang, ray sedang beristirahat di kamarnya sedangkan ayu membantu bi siti di dapur
"Loh bunda...."
Jimy dan arvie yang baru saja pulang dari sekolah dan mendapati bundanya tengah memasak di dapur
"Ohh kalian sudah pulang.. cepat bersih² dan segera makan siang"
Jimy kembali keruang makan bersama dengan arvie ya hanya merek berdua tanpa rayyan di sana
"Jimy rayyan mana? Kok kalian hanya berdua?"
"Biar arvie yang panggil bun"
"Eeh gak usah arvie duduk aja ya, jimy kamu yang panggil rayyan sekarang dan tidak ada penolakan"
Mau tak mau jimy akhir nya bangkit menuju kamar rayan
Uhukkkk... Uhukkk.. akh.. uhukkk
Dari luar kamar dapan jimy dengar suara batuk rayyan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Familly
أدب الهواةini cerita tentang si bungsu Rayyan anugrah wirawan yang mendadak status kebungsuan nya hilang cerita ini murni karangan semata, apabila terjadi kesamaan dalam nama, tokoh, tempat,dll. merupakan hal yang tidak di sengaja. terima kasih. no plagiat