2. accident

1.1K 36 2
                                        

Happy reading...
Warning typo!












Keeskokan harinya nya keluarga wirawan tengah berada di sebuah kebun binatang terbesar di amerika.

Rayyan yang sangat bersemangat di banding abangnnya itu terus berlari kesana kemarin.

"Abang ayoook cepet jalan nya adek mau liat lion banggg"

Rayyan menarik tangan dion kesana kemarin membuat dion kelelahan sedangkan orangtuanya hanya menggeleng.

Mereka berhenti di sebuah restoran disana, memesan hidangan makan siang dan makan dengan tidak tenang tentunya.

"Huft rayy di indo juga kan ada kebun binatang, kenapa harus ke amerika segala? Kan klo gini mending tidur"-dion

"Ish beda bang kalau di indo adanya singa, kalau lion tuh di amerika"- rayy

Pletakkkkk

"Sama aja dodol"- dion memukul kepala rayy den sendok

"Yaaaakkkkkk mom abang nih mom, jahat banget"-ray

"Sudah² ayo makan, terus kita pergi ke tempat selanjutnya"-iren

"Kemana?-reyy

"Kita ke mall beli oleh² untuk sodara² kamu yang lain"-arkan












Setelah acara membeli oleh² kini jam menunjukan pukul 7 malam waktu setempat. Akan melajukan mobil dengan kecepatan sedang bernyanyi dan tidak membiarkan mobil dalam keadaan sepi.

Jalanan cukup terbilang sepi tapi ia tidak mengemudikan mobilnya dengan laju yang cepat, irena yang memperhatikan jalan terkejut saat seseorang tiba² menyebrang

"Sayang awaaaas"

Arkan yang terkejut menginjak rem mendadak, hampir saja kepala rey tekena kursi depan untuknya ia di lindungi oleh dion.

Arkan mendengar suara sesuatu yang menabrak nya dan ia segera keluar dan melihat seorang wanita tergeletak dengan anaknya yang menangis histeris. Setelah di lihat arkan terkejut melihat siapa yang ia tabrak.

"Sayang bukankah dia yuri? Mantan sekretaris mu dulu"-iren

"Benar ini yuri"- arkan

"Ayo cepat bawa masuk ke mobil, kita harus segera membawanya ke rumah sakit"- iren menyadarkan sang suami untuk bertindak

Arkan menggendong yuri dan iren meminta dion dan rayy pindah ke belakang. Selama di perjalanan anak yuri terus saja menangis, rayy yang kasihan segera memegang bahu anak itu dan menenangkan nya.

3 jam sudah dokter melakukan operasi darurat bahkan ray sudah tertidur di kursi tunggu dengan paha dion sebagai bantalnya, dokterpun keluar dan menemui keluarga arkan.

"Bagaimana kondisinya dok?"

"Luka nya tidak cukup parah, tp paru² pasien sepertinya sudah lama rusak ditambah pasien memiliki riwayat asma, dan kami sudah berusaha, keputusan ada di tangan tuhan dan pasien, saat ini pasien sudah sadar di ruang perawatan, kalian boleh menjenguk tp hanya 2 orang saja, saya permisi" dokter berkata dan berlalu

Iren menitipkan rayyan dan anak yuri kepada dion dan mereka masuk keruangab yuri.

Pintu terbuka dan aroma obat menyeruak masuk kedalam indra penciuman mereka, ruangan sunyi yang hanya di isi oleh suara² dari alat yang menepel pada tubuh yuri.

"Yuri.."

Iren menggenggam tangan yuri dan membelainya lembut, yuri yang merasa ada sebuah sentuhan di tangan nya segera melihat siapa orang tersebut.

My FamillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang