Chapter 12: Yang Disembunyikan. ⚠ (2)

1K 81 13
                                    

Note. Semua cerita ini hanya karangan yang dibuat, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat atau karakter yang ada dan juga tidak berniat untuk membuat nama karakter yang ada di sini menjadi jelek. Semuanya hanya imajinasi dan karangan semata. Akan banyak salah kata atau typo  di chapter khusus flashback ini, jadi mohon dimaklumi.

Masih flashback dan sedikit disgusting, jika ingin skip silahkan skip adegan pemerkosanya.

Warn¡ rape, sensitive content, criminal case.

.
.

Empat belas tahun yang lalu

"Kamu bebas." [Name]  mengerjapkan matanya tak percaya dengan laki-laki yang ada di hadapannya ini. Bebas? Maksudnya [Name] akan dibebaskan oleh Aiku? Dia tidak akan lagi memaksa [Name] untuk berhubungan seks?

"Aku bosan denganmu, semua videomu sudah aku hapus jadi jangan khawatir." Senyuman [Name] langsung sumringah, tak pernah dia senyum secerah ini. Aiku yang melihat itu tertawa merendahkan, pasti [Name] sangat berterimakasih padanya. Tapi memang Aiku sangat bosan dengan [Name], sekarang dia sudah menemukan adik kelas yang lebih cantik dan lebih berbentuk dalam segi bodi dibandingkan [Name].

[Name] mengucapkan terima kasih banyak dan membungkukkan tubuhnya di hadapan Aiku berkali-kali, hingga laki-laki itu menyuruhnya untuk pergi karena sudah suntuk melihat wajah [Name] itu. Dengan senyuman, [Name] langsung meninggalkan belakang sekolah. Kepalanya dipenuhi rasa bahagia, bahkan hal yang harus dia lakukan sekarang adalah bertemu dengan Reo.

"Reo! Reo! Kamu tahu? Kamu tahu? Aku dan kak Aiku resmi putus!" [Name] jingkrak-jingkrak di hadapan Reo, mendengar itu juga membuat laki-laki bersurai ungu itu bahagia. Dia tersenyum dan ingin memeluk [Name], tapi perempuan tersebut reflek mundur.

"Aduh, maaf! Reflek, sini peluk!" Akhirnya [Name] merentangkan tangannya dan memeluk Reo, hanya Reo yang dia perbolehkan memeluknya seperti ini. Rasanya nyaman, seperti pelukan ibunya. Mereka berdua bahagia, Reo juga sangat bahagia mendengar berita yang seperti itu. Memang orang sebaik [Name] pasti akan diberi keringanan, contohnya dia bisa bebas dari Aiku dengan semudah tak terduga seperti ini.

"Kamu mau ikut aku makan di restoran hari ini? Aku akan traktir kamu." [Name] mengangguk antusias, hari ini sepertinya adalah hari keberuntungan dia. Karena dia berhasil putus dengan Aiku dan pulang sekolah nanti Reo berjanji akan membawanya makan di restoran, tentu saja dia tidak menolak.

Tetapi [Name] dengan malu bilang pada Reo, apakah dia boleh membawa makanan untuk kedua orang tuanya juga? Tentu saja Reo memperbolehkannya. Seperti biasanya, Reo mengenggam tangan [Name] dan kembali ke ruang kelas. Mereka berdua membahas tentang ujian fisika yang sebentar lagi akan datang, Reo tak suka fisika tapi [Name] lumayan suka.

Pelajaran belajar sangat lancar, [Name] sampai bersenandung kecil saat belajar. Membuat Reo tahu bahwa suasana hati [Name] benar-benar baik, mungkin perlahan semua doa-doanya dikabulkan oleh Tuhan. Dia bisa melihat [Name] yang tersenyum cerah seperti itu lagi, semoga senyuman itu terus bertahan karena itu membuat [Name] semakin indah.

Sampai pelajaran usai, akhirnya Reo dan [Name] pergi ke sebuah restoran yang baru saja dibuka. Ceritanya Reo ingin mengajak [Name] mencoba kuliner baru, perempuan itu bingung harus memilih apa sampai akhirnya dia panik saat Reo bilang bawa setengah menu dari seluruh makanan yang ada, mereka tidak mungkin menghabiskan ini!

Reo tertawa, "tidak apa-apa, nanti sisanya kita bawa pulang." Mau tak mau [Name] hanya menuruti ucapan Reo, karena laki-laki itu yang membayar semua ini. Mereka mulai memakan makanan yang dipesan, begitu banyak dan membuat perut [Name] penuh. Perempuan itu melambaikan tangannya tak kuasa menampung makanan yang lebih banyak hingga membuat Reo tak kuasa menahan tawa.

【Fanfiction Blue Lock】 Serendipity⚠ [Kaiser Michael]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang