4 Della Valorie

416 103 3
                                    

Baca cepat di Karyakarsa Aqiladyna ketik nama pena Aqiladyna atau judul cerita.

https://karyakarsa.com/Aqiladyna/raha-part-34

Happy reading! 3.4.2024

Matteo menjalankan mobilnya di jalan raya yang nampak lengah, sesekali sudut mata abu-abunya melirik pada wanita muda berusia 23 tahun memiliki paras cantik, berkulit putih dengan potongan rambut ikal sebahu yang duduk di sampingnya memasang wajah...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Matteo menjalankan mobilnya di jalan raya yang nampak lengah, sesekali sudut mata abu-abunya melirik pada wanita muda berusia 23 tahun memiliki paras cantik, berkulit putih dengan potongan rambut ikal sebahu yang duduk di sampingnya memasang wajah cemberut dan memilih memalingkan wajah darinya. Della Valorie adalah putri terakhir dari rekan bisnisnya dari keluarga Albern, selain itu Della masih berkuliah di universitas ternama di kota ini di bidang bisnis manejemen.
Sudah hampir tiga tahun mereka bersama—jelas tentu orang tua Della belum mengetahui hubungan mereka karena status Matteo yang sudah menikah, meski demikian Matteo sering menghabiskan waktu di tengah keluarga Della dari makan malam dan membahas bisnis bersama.

Tentu Matteo sangat mencintai Della. Apa pun akan ia lakukan demi wanitanya, termasuk memenangkan harga perhiasan antik di acara pelelangan itu. Namun sialnya Matteo gagal mendapatkannya padahal perhiasan itu ingin ia hadiahkan untuk Della yang pasti sekarang membuat Della kecewa padanya.

"Kamu masih marah padaku sayang?"
"Menurutmu?"
"Della, aku janji akan memberikan perhiasan terbaik lain kali."
"Aku maunya perhiasan antik itu, tapi... kedatangan istrimu mengacaukan segalanya."
"Aku menyesal, sungguh, aku tidak tahu ia akan datang di acara itu."

Della menghela napasnya, mengingat sosok wanita dengan pakaian formal memasuki acara. Wanita yang nampak elegan, cantik dan dingin merusak suasana hatinya. Wanita itu—Raha Bulrey istri dari kekasihnya Matteo. Memang Della akui wanita itu nampak berkuasa dan sempurna sayangnya meski wanita itu mendapatkan apa yang diinginkan di dunia ini tapi tidak dengan hati Matteo. Ya Della merasa puas telah menjadi wanita yang dicintai Matteo, satu-satunya tanpa bisa wanita itu singkirkan. Bukan dirinya yang mengejar Matteo tapi Matteo lah yang mengharapkan cintanya yang tentu tanpa penolakan darinya. Siapa yang tidak akan jatuh cinta pada sosok Matteo—seorang pengusaha terkenal dan mapan di bidangnya dari keluarga terpandang. Hanya wanita gila yang menolak pesona lelaki ini. Meski Matteo sudah menikah toh tidak jadi penghalang karena Matteo menegaskan tidak pernah mencintai istrinya yang membosankan itu.

Hampir tiga tahun mereka sudah bersama, menjalin hubungan gelap di belakang pernikahan lelaki itu, Della sebenarnya mengharapkan keseriusan Matteo pada hubungan ini. Ya Della ingin menjadi satu-satunya tidak hanya di hati Matteo tapi juga hidup lelaki itu. Namun Della harus lebih bersabar lebih lama lagi karena menyingkirkan wanita yang lebih dulu di dalam hidup Matteo memang tidak mudah. Raha Bukankah wanita sembarangan dan lemah, itu yang nampak di penilaian Della. Wanita yang penuh monopoli atau bisa saja menjatuhkan lawannya.
Mobil berderit di bahu jalan yang sepi menyentakan Della yang menoleh pada Matteo yang tersenyum padanya.
"Kenapa kamu memberhentikan mobilnya Matteo?"
"Aku ingin membujukmu dulu agar jangan marah lagi, ayolah sayang aku mohon," kata Matteo memelas semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Della yang menahan senyumnya. Keduanya berciuman semakin panas di dalam mobil itu.

Della memberi jarak mendorong pelan dada Matteo.
"Apakah dengan menciumku kamu berhasil membujukku bajingan, tentu tidak, aku ingin tetap perhiasan itu."
"Baiklah sayang, aku janji akan mencari siapa pengusaha yang memenangkan harga perhiasan antik itu, mungkin aku akan memberi penawaran padanya untuk bisa mendapatkan perhiasan itu untukmu."
"Sungguh, kamu tidak bohong kan?"
"Sungguh sayang, asal... aku bisa melihat tubuh telanjangmu," kekeh Matteo menarik Della yang memekik ke atas pangkuannya.
"Nakal," bisik Della tersenyum ketika Matteo menarik bluse ia kenakan hingga kancingnya terlepas memperlihatkan belahan dadanya yang ranum di balik bra renda putih ia kenakan. Hasrat Matteo memuncak, ia memangut bibir Della yang menyambut suka rela. Tujuan wanita itu memang membuat Matteo nyaman bersamanya dan menyerahkan harga dirinya pada lelaki ini untuk dicicipi.

Della mendesah ketika Matteo meremas dadanya dan salah satu tangannya melepaskan pelindung yang membungkus area intim paling tersembunyi Della. Tubuh keduanya menyatu tenggelam dalam birahi panas di dalam mobil itu. Matteo semakin bergerak menghujam dalam diri Della yang selalu membuatnya ketagihan akan rasa dalam diri wanita ini.

***

Seorang wanita muda berusia 23 tahun yang cukup berprestasi dan pintar dari keluarga terpandang yang memiliki kedudukan dan kekayaan yang bagus, data diri Della Valorie Albern di sebuah internet menjadi pusat perhatian Raha yang telah kembali ke rumah. Raha memilih berada di kamarnya mengenakan pakaian dress sederhana berwarna nude bertali rendah, ia duduk di tepi ranjang dengan laptop yang bernyala.

Menghela napasnya Raha menutup laptop itu melangkah beranjak ke meja nakas menuang minuman beralkohol ke gelas lalu menyesapnya.

Pikiran Raha sedang tidak tentu arah, berjalan sempoyongan menuju balkon menikmati malam yang langitnya begitu gelap tanpa dihiasi satu bintang pun bahkan rembulan sembunyi di balik awan mendung. Tatapan Raha tertuju pada garis hujan yang mulai turun dari langit. Setiap malam ia lewati dalam kesendirian tanpa sedikit pun ia berkeluh kesah. Namun malam ini ia merasa begitu kesepian. Sakit dan kecewa secara bersamaan. Di mana ia hanya berdiam diri di kamarnya sementara di luar sana suaminya berbagi kehangatan dengan wanita lain.
Sungguh Raha tidak ingin dikasihani. Ia hanya membenci harapan dan penantiannya yang sia-sia yang akhirnya meluluhlantakan semuanya.
Raha menegak minuman itu sampai tandas membiarkannya mabuk di malam ini hingga ia lupa pada rasa sakit dan dicampakan.
Langkah Raha sempoyongan masuk ke dalam kamar menuju laci, ia mengambil foto sang Ibu yang mengendongnya ketika ia bayi. Manik mata Raha berkaca-kaca memandangi foto itu.

"Kamu tahu Ibu, aku sangat merindukanmu. Kenapa kamu secepat ini meninggalkanku di dunia yang kejam ini. Dunia yang membungkusku pada kesakitan meski semua orang menganggap hidupku sempurna," lirih Raha mendekap foto itu dan ia menangis.

Air mata Raha tak terbendung, rasa sakit yang begitu erat menggenggam jiwanya. Ia merasa sendiri tak ada arah untuk kembali ke jalan pulang. Ia selalu dituntut sempurna padahal di balik semua itu ia perlu sandaran dari rasa letihnya.

Pandangan Raha mengarah pada pisau karter berada di dalam wadah balpoin di atas meja, ia meraihnya memandangi tajamnya pisau karter itu. Kalau digoreskan ke nadinya apakah ia akan mati lalu meninggalkan hidup yang membosankan ini?

Raha meletakan ujung pisau karter tepat di pergelangan tangannya. Ia menatap lekat dengan linangan air mata ketika berusaha mengoreskannya. Namun niatnya terurungkan dengan emosi di luar kendali ia membuang pisau itu memilih menghancurkan apa pun barang di kamar itu.

Tentu Raha tidak akan mati begitu mudah sebelum membalaskan dendam rasa sakit dari sebuah pengkhianatan.

Tbc

RahaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang