48 GENGS [END]

sister. 1.2

"Woi...! "

"Hee? " Jeslyn dan Ereina menoleh kearah seseorang yang memanggilnya.

Sesuai perkiraan Adel, Freya pergi mengejar Jeslyn dan menghadangnya saat ini. Freya berdiri tegap menghadap Jeslyn dan juga Ereina, rasa kesal terpampang jelas diwajahnya.

"Bagaimana mungkin, serangan kak Jeslyn ngga ngaruh? " Ereina terperanjat. Bagaimana bisa setelah menerima serangan dari kakaknya Jeslyn, Freya masih bisa berdiri bahkan mengejarnya sampai tempat ini.

Jeslyn mendekat beberapa langkah ke depan Ereina adiknya, ia lanjut menatap Freya datar.

"Siapa namamu? " Tanya Jeslyn.

"Freya Nasifa Jayawardana... " Jawab Freya.

"Freyana yah.. Gua penasaran, kenapa lo sengaja nerima serangan gue tadi.. " Ucap Jeslyn dan Ereina menggeleng kaget.

"Sengaja? " Batin Ereina.

"Bukanya udah jelas? Aku ngebiarin kamu ngelakuin itu biar kita impas, tapi sayangnya kamu mukul aku dua kali.. " ucap Freya.

Jeslyn terkekeh akan hal itu.

"Hmm... Kamu sayang banget sama adek kamu ya? Itu keren, aku suka orang yang baik sama sodaranya. Tapi kamu taukan? Ini sama sekali ngga ada sangkut pautnya sama masalah ini... " ucap Freya dan ditanggapi senyuman oleh Jeslyn.

Freya terkekeh, " Ya... Kamu tau maksudku kan? "

Jeslyn mengambil ikat rambut dari pergelangan tangannya dan mulai mengikat rambutnya ke belakang.

"Urusan kita belum selesai, jadi aku dateng ngejar kamu.. Hehe.. " Ucap Freya.

Setelah selesai mengikat rambutnya, Jeslyn menatap tajam Freya, " Jadi lu mikir lu yang paling kuat disini? " Tanya Jeslyn.

Freya terkekeh, " Daijoubu Deshou... Boku saikyou dakara..." Ucap Freya dilanjut dengan senyum diwajahnya.

×××

Setelah diperintahkan oleh Adel untuk mencari Freya, Flora mengendarai motor Freya mengelilingi sekitar sekolah Kyoto. Harap harap Freya masih belum pergi terlalu jauh.

"Nggak mungkin juga kan Freya ngejar Jeslyn, mending juga aku balik, pasti udah masuk jam pelajaran sekarang.. " Monolog Flora.

Flora memutar motornya berbelok ke gang sempit penghubung antara sekolah Kyoto dengan batas jalan raya utama. Dirinya begitu dikejutkan oleh Ereina yang tiba tiba muncul dan hampir ditabraknya.

"Woi... Yang bener jalannya...! " Bentak Flora, namun Ereina malah berlari dengan wajah panik sembari terus menatap ke arah belakang.

Flora yang penasaran akan hal itu turun dari motornya dan mulai melangkah masuk kedalam gang.