sister. 5

3K 245 22
                                        

Di sebuah Cafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah Cafe. Terlihat disana Adel tengah bersama dengan seorang perempuan yang menggunakan seragam hitam putih bertuliskan huruf 'V' di punggungnya.

Perempuan itu mengapit sebuah rokok di kedua jarinya, kemudian menghirupnya sesekali, menikmati sensasi asap dari rokok yang keluar masuk di tenggorokan-nya.

Setelah puas menikmati rokoknya, perempuan itu membuang puntung rokok itu sembarangan, beralih mulai menatap Adel dengan serius.

"Del... " Panggilnya.

Adel menoleh, setelah sekian lama menatap gelas minuman yang sama sekali tak disentuhnya, kini matanya terfokus pada perempuan di sampingnya.

"Gimana kabar mereka..? " Tanya perempuan itu.

"Mereka?...Yang pasti mereka kangen lo Mira... " Jawab Adel, matanya kini terfokus pada tindik di bibir perempuan itu, mantan anggota JMT sekaligus sahabat-nya Mira.

"Gue tau, tapi maksud gue bukan itu... " Ucapan Mira membuat Adel menaikan satu alisnya. Bertanya akan apa maksud dari perkataan yang dilontarkan Mira padanya.

"Gimana hubungan kalian? Terutama Lulu, gimana kabar dia sekarang? Dia yang paling ngga terima waktu kita bubar dulu kan...?" Lanjut Mira.

Satu tahun yang lalu, di sebuah pantai di sore hari~

Oniel, Mira, Lulu, Adel, Olla dan Flora, ke-enam wanita remaja ini saling merangkul satu sama lain, memandang matahari yang perlahan mulai terbenam.

Sesaat setelah itu tiba tiba terdengar suara isakan, Lulu menangis di antara momen momen ini.

"Kenapa sih, kenapa kita harus pisah?! Gue ngga mau... Hiks..." Tangis Lulu pecah.

Mira menarik nafas berat, tangannya yang semula merangkul Lulu berubah menjadi elusan lemput pada kepala Lulu.

"Kita ngga pisah kok, kita masih tetep bisa sama sama... " Ucap Mira lembut.

"Bener yang dibilang Mira, Lu... " Imbuh Oniel.

"Sama sama gimana hah? Lu sama Mira bakal pindah kota. Adel, Flora mereka bakal gabung gengsnya Azizi. Terus tinggal gue sama Olla...! Hiks... " Bentak Lulu, meluapkan semua emosinya.

Semua terdiam kala mendengarkan ucapan Lulu, itu memang benar adanya dan itu fakta. Tidak ada yang dapat mengelak, kini mereka semua ikut meneteskan air mata, menangis.

"Di sini... " Mira menyentuh dada Lulu, tepat pada jantung-nya.

"Kita bakal tetep sama sama disini, walaupun maut sekalipun yang misahin kita... Kita udah sama sama dari dulu... Ikatan kita kuat..." Ucap Mira sembari tersenyum.

Lulu menatap Mira nanar, bagaimana bisa sosok dihadapanya ini begitu tegar pada momen momen krusial seperti ini.

Bahkan seorang Adel saja menangis walaupun tanpa suara, namun sudah jelas, air matanya menetes sedari tadi.

48 GENGS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang