sister. 2.1

3.4K 255 16
                                        

"Lu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lu... Inget anak yang kemaren bantuin Fiony? "

Lulu yang tengah berbaring, berusaha untuk duduk dari kasurnya saat ini, " Iya, kenapa Bri...? "

"Anak itu... Zee bawa dia tadi malem... " Ucap Briel yang kini duduk disebelah Lulu.

"Maksudnya..? "

"Zee... Dia ngerekrut Freya... " Ucap Briel dengan tatapan serius.

"Ngga mungkin! Gue udah bilang ke Adel, kalo tuh anak yang bantu Fiony ngelukain kaki gue... " Bantah Lulu tidak percaya.

Briel terkekeh, " Kaya ngga tau aja... Freya, anak itu ternyata deket sama Flora... "

"Terus...? " Tanya Lulu yang masih belum paham maksud dari Briel.

"Lo sebagai mantan JMT pasti pahamlah, sifat tunduk hatinya si Adel sama Flora, semua yang Adel pikir Flora suka pasti selalu Adel kasih... " Jelas Briel.

"Tapi keputusan kan ada di tangan Zee? "

Briel memutar bola matanya malas, ketika melihat Lulu seakan terus menyanggah statment nya. " Ck... Gampangnya gini. Adel bakal nurut sama Flora, terus lo tau sendirikan, Zee senurut apa sama Adel? "

"Kita ngga pernah tau apa yang ngebuat seorang Zee sama Adel sampe sedeket itu. Tapi awal 48 gengs terbentuk itu setelah Adel bubarin JMT kan? " Lanjut Briel bertanya dan Lulu mengangguk.

"Mungkin gue kelewatan ngomong gini, tapi... Usaha lo, sama dedikasi lo ke JMT udah ngga ada gunanya. Adel bilang JMT masih tetap hidup dalam lingkup 48 gengs. Tapi nyatanya dia ngga lagi dengerin lo, kekompakan kalian udah ngga ada. Ya walaupun kalian masih bareng sih kayaknya... "

Lulu yang mendengar semua ucapan Briel terdiam, dirinya mulai mengingat kenangan masa lalunya ketika JMT masih ada.

- - -

"Apanya? Kita ngga ada pilih pilih.. Kita itu satu...! "

"Bener tuh Del, apapun yang terjadi kita bakal selalu bareng bareng terus... "

"Apasih Mira, jangan colek colek deh... !"

"Ngga papa Niel... Dari pada dicolek Olla?.. "

"Gue diem aja yah... "

"Eh... Flora! Sini, jangan jauh jauh.... "

"Heh...! Jadi ngga!? Pegel nih tangan saya... " Bentak seorang pak tua dengan kamera siap ditanganya.

"Maaf Pak hehe... "

"Cepetan! 1...2...3...." Selesai hitungan itu, kamera mengeluarkan kilatan cahaya.

CEKREK....

CEKREK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
48 GENGS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang