Dua tahun satu bulan yang lalu.
Suasana mencekam terjadi di sebuah daerah di kota Kyoto, tepatnya di sebuah atap gedung. Diatas sana terdapat seorang gadis yang beridiri tepat di tepi bagunan tinggi itu.
Semua orang menatap gadis yang sepertinya hendak melompat dari sana dengan tatapan yang sulit diartikan, mereka takut, bingung dan khawatir dalam waktu bersamaan.
Banyak orang orang berteriak untuk menghentikan gadis itu, namun hasilnya nihil. Ia terus melangkah pelan ke ujung atap gedung dan sama sekali tidak memperdulikan mereka yang terus berteriak menyuruhnya berhenti dibawah sana.
×××
Markas 48 geng generasi pertama.
Shani segera mengambil jaket kebesarannya setelah ditelepon seseorang mengenai sesuatu yang sangat penting, ia mengambil kunci motor dan bergegas keluar rumah.
"Cici mau kemana? "
Pertanyaan gadis dengan poni dan rambut di kuncir kebelakang itu berhasil membuat Shani berhenti mendorong motornya keluar garasi. Christy datang ke arah Shani setelah mengetahui kakaknya itu keluar dari kamar dengan tergesa gesa dan menghiraukan panggilannya.
Shani mendekat ke arah Christy setelah motornya di standar dua. " Cici ada urusan...! " Ucap Shani.
"Urusan..? Penting banget ya, sampe buru buru..? " Christy mendekat, memeluk pinggang sang kakak dengan erat.
Shani tersenyum, menyetarakan tingginya dengan gadis itu. " Kak Zee, dia lagi butuh bantuan.. " Ucapnya.
Seketika Christy teringat sesuatu, seseorang yang pernah kehilangan kendali setelah kedua orang tuanya meninggal secara bersamaan dalam sebuah kecelakaan mobil 5 bulan lalu.
"Kak Zoy kenapa? " Tanya Christy.
Ia merasa heran, tidak biasanya Azizi meminta sesuatu pada Shani, ini seperti bukan Azizi saja pikirnya.
Wanita tomboy dengan paras cantik namun sadis, Christy telah menganggap Azizi seperti kakak kandungnya sendiri. Christy pun sudah mulai akrab dengan penghuni markas 48 gengs lainya setelah 5 tahun dirinya diadopsi oleh keluarga ini.
Christy sangat mengagumi kedua kakak angkatnya ini, terutama Shani. Menurutnya, Shani merupakan sosok kakak perempuan paling ideal di dunia, tidak akan ada yang mampu mengalahkannya dalam hal apapun.
Berkarisma, berbakat, kuat, memiliki pengaruh besar. Itu merupakan gambaran seorang Shani Indira Natio, pencetus 48gengs pertama sekaligus wanita yang mampu mengendalikan para guru guru di SMA Kyoto dalam genggaman tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
48 GENGS [END]
Fanfictionsekumpulan remaja wanita yang mengadu kekuatan mereka dengan cara bertarung dan membentuk suatu gengs, untuk mencapai puncak! Adu jotos? Konflik anak sekolah? Gangster? Bahkan bullying? Nah mungkin cerita ini cocok buat kalian! Writer : Indra Auth...