05

1.1K 94 1
                                    

Pagi yang cerah karena sekarang tanggal merah jadi pas buat nikah khusus buat Navis bukan buat kalian kayak udah punya pacar aja.

Tepat pukul sembilan pagi acara di mulai namun sang mempelai pria satu lagi belum datang Masih di jemput wong acaranya ngedadak jadi buat Chandra gk ada persiapan bahkan dia gak tau .

" Bun kita mau kemana sih? " Tanya Chandra bingung ya iyalah gimana gak disuruh pake tuxedo putih sedikit di pulas membuat nya cantik.

" Nanti juga kamu tau " balas bundanya senyumnya tidak luntur sama sekali membuat Chandra keheranan.

Mobil itu berhenti tepat digelar nya karpet merah membuat Chandra melongo seolah dirinya itu raja pake segala ngegelar karpet merah.

Pintu mobil dibuka Chandra dan bundanya turun ada dua fotografer yang memfotonya begitu saja.

" Fotografer asu muka gw aib itu! " Batin Chandra dengan kesal.

" Mari masuk tuan Adipati sudah menunggu " ucap sekertaris nya memandu Chandra dan bundanya menuju dalam.

Waktu masuk banyak yang pasang mata pada Chandra termasuk Navis yang terpaku melihat wajah cantiknya.
" Mempelai sudah siap? " Tanya penghulu diangguki oleh Navis Chandra sudah duduk di sebelah nya.

" Bisa dimulai pak penghulu " ujar ayahnya Navis.

Penghulu itu mengangguk mengulurkan tangannya yang sambut oleh tangan Navis.
" Saudara Navis Adipati hadyan saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan ananda Chandra Atmaja dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai "

" Saya terima nikah dan kawinnya Chandra Atmaja binti Johan Atmaja dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai " huruf demi huruf yang Navis keluarkan di mulutnya membuat orang menahan nafasnya setelah selesai dia mengayunkan tangannya.

" Bagaimana para sakti sah? "

" SAHHH "

Penghulu membacakan doa.
" Selamat kalian sudah menjadi pasangan suami-istri semoga sakinah mawadah warohmah. " Ucap pak penghulu.

" Salim dong sama suaminya " suruh pak penghulu membuat Chandra kaget tentunya dia belum mudeng asli

Chandra pun mengambil tangan Navis dengan gemetar dia kecup tangan Navis sedikit lama bergantian dengan yang mengecup kening nya sambil mebacakan doa agar Chandra menjadi istri Sholeh.

" Sekarang kalian tukar cincin " suruh pak penghulu sekertaris Navis membawa bagi yang berisikan dua kotak merah.

" Terlebih dari sang istri pada suami "

Tangan Chandra gemetar sambil memegang cincin nya.

" Chan " panggil Navis tersenyum seolah meyakinkan melihat tangan Chandra yang gemetar memakai kan cincin di jari manisnya membuat Navis ingin tertawa terbahak-bahak.

" Nah sekarang suami pada jari istrinya "

Navis memasukan cincin nya perlahan bisa dia lihat mata Chandra sudah berkaca-kaca seolah tidak ikhlas di pakaikan cincin.

Kepalanya menunduk menangis tanpa suara membuat hati Navis mencolos tetapi jika tidak Chandra akan lebih sakit bersama Rayya.n.

Tangannya mengangkat dagu Chandra
Menghapus air mata itu dengan lembut
Lalu mengecup bibir nya lama.

Cup

" ADOHHH WAT ANAK-ANAK DIBAWAH UMUR BAHAYAA INI " teriak salah satu rekan kerja Navis membuat gelak tawa terdengar.

Dengan gemetar Chandra membalas ciuman itu lalu mepelas tautannya
Pipinya memerah hingga ke telinga.

Navis beranjak dari duduknya tangannya terulur diterima oleh Chandra dia menggandeng tangan Chandra yang menggenggam bunga.

" Cocok bukan " ujar Navis senyumnya merekah.

" GK! "

" Malem pertama mau gaya apa? "

" Navis!! " Dengan kesalnya Chandra mencubit pinggang sang dominan masih pagi ngebahas buat malem pertama.

Dengan tiba-tiba Navis menggendongnya ala bridal style membuat Chandra refleks mengumpat

" NAVIS ADIPATI ASUUU LO ANJING "

Navis Adipati •Nahyuck•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang