19

621 45 7
                                    

Navis mengelus surai basah Chandra yang tertidur kelelahan setelah digempur oleh navis, membenarkan posisi tidurnya agar lebih nyaman.

Tangannya menelusup masuk mengelus Perut Chandra dengan lembut.
" anak ayah sehat-sehat yaa " navis mengecup Lama kening Chandra meninggalkannya keluar agar tidak terganggu.

Duduk dibalkon kamar si Ayah yang sudah bertahun-tahun tidak ditempati bahkan ibunya pun sama sekali tidak menempati hanya karena banyak kenangan yang terus terngiang.

Navis menghembuskan asap rokok dengan berat rindu melanda dirinya mengenang sang ayah yang begitu baik dalam mendidiknya walaupun memberikan pergaulan bebas pada navis.

" berat yaa anak-anak lain sukses didampingi oleh kedua orangtuanya sedangkan navis? Lulus dari kepolisian didampingi jendral arip yang sebatas sahabat ayah, ibu tidak hadir karena masih di rumah sakit " gumamnya mengingat masa lalu yang begitu pahit.

Dari masa lalu itu dirinya bisa menemukan cinta pertamanya Chandra lelaki manis yang berumur dibawah navis itu memikat hatinya sejak Kecil.

" boleh ibu masuk? "

Mendengar ketukan pintu Navis menoleh.
" masuk saja ibu, jangan terlalu dekat dengan navis nanti terkena asap rokok " dengan lembut navis menjawab.

" sudah lama pati merokok? " Tanya sang ibu yang memanggilnya dengan panggilan kecil tidak berubah sampai sekarang.

" sejak sekolah akhir, pati tidak merokok tapi vape karena tidak terbawa navis membeli rokok diwarung depan " dia tahu betul ibunya benci laki-laki perokok.

" itu lebih berbahaya pati, jangan terlalu sering nanti terkena paru-paru seperti almarhum ayah "

Navis tekekeh pelan.
" pati melakukannya hanya sedang penat bu tidak seperti ayah yang setiap hari padahal dia tau dirinya seorang abdi negara " ucap navis menghembuskan asap rokok yang terakhir lalu mematikannya.

Sang ibu mendekatinya menatap matahari orange yang mulai tenggelam mengelus tangan sang anak.
" mungkin adipati sukses tidak ditemani kedua orang tua bahkan dewasanya pati tidak dengan bingbingan orang tua " ibunya berhenti sejenak.

" tetapi navis bisa bertahan sampai sekarang sukses dengan wawasan yang navis punya, pahitnya takdir membuat navis bisa sedewasa sekarang, ayah pernah bilang bukan jika dirinya telah gugur ingin melihat navis sukses dibidang apapun itu yang dimampui navis walaupun tidak didampingi tetapi dirinya akan terus ada disisi navis " ucap sang ibu mengelus surai navis.

" Ayah selalu mengajarkan pati tentang cinta bu, baik perempuan ataupun laki-laki memikat pati ayah selalu bilang ratukan orang itu sama seperti ayah yang meratukan ibu walaupun lewat surat " mengenang itu bibirnya terangkat.

" ayahmu dulu berusaha mendapatkan ibu rela pergi kebandung hanya demi ibu yang lebih kaget ayah mu membawa kedua orang tuanya untuk melamar ibu, ayah membawa ibu kesurabaya hingga setelah satu minggu Ayah meninggalkan ibu untuk mewujudkan mimpinya, selama tiga bulan ibu dan ayah tidak pernah berkomunikasi menjelang bulan ramdhan Ayah pulang membawa apa yang dia inginkan " suara sendu mengalun mengingatnya.

" Ayah selalu mewanti-wanti pada pati kita tidak harus memiliki, kita bisa mendekatkan diri pada tuhan jangan memohon apa yang kita inginkan karena setiap manusia sudah memiliki takdir masing-masing, kita menginginkannya tuhan kabulkan kita bersamanya jika bukan takdir tuhan akan melepasnya memberikan lebih dari sebelumnya "

" pemimpin kita yang begitu bijaksan harus pergi meninggalkan kita "

" dan benar sekarang Navis bisa menemukan Chandra kembali setelah bertahun-tahun berpisah "

Sana ibu mendekap tubuh anaknya dengan lemur juga kasih sayang.
" sekarang pati sudah sukses apa yang Pati  cari telah kembali hanya saja navis tidak bisa didampingi sosok Ayah "

" navis bersyukur terlahir dikeluarga adipati, besok kita berkunjung kerumah jenderal kita mau bu? "

" mari ibu sudah lama tidak berkunjung
ah ngomong-ngomong chandra masih tidur? "

Navis mengangguk.
" Dia kelelahan bu "

" kamu jangan terlalu kasar apalagi dia lagi hamil nanti keguguran, ibu denger dia teriaknya kenceng banget isakan nya juga keras "

" Navis kesal bu dengan mudahnya istri Navis melontarkan kalimat cerai " ujarnya.

" namanya sedang hamil mood nya tidak beraturan, kamu bersihin tubuh Chandra biar tidurnya nyenyak bangunkan saat makan malam "

" iyaa bu "

" tong di ewe deui moal eureun-eureun pati mah tepi ka isuk oge "

" ibuu!! "

















TBC

Kangennn kisahh merekaaa

Navis Adipati •Nahyuck•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang