06

1.1K 82 5
                                    

Mereka berdua diem gk ada yang bicara atau malam pertama padahal kamar udah cantik kasur nya di hias sama bunga mawar lilin yang menyala.

" Gk mau malam pertama na? " Chandra langsung membekap mulutnya karena keceplosan.

" Lo gak menggoda "

" Wahh apa-apan Lo, jadi pengen liat gw menggoda ok kalau gitu " dengan kesal Chandra beranjak mengambil Tote bag yang berisi baju dinas masuk ke kamar mandi.

Lalu keluar berdiri di hadapan Navis
" Sekarang menggoda gk? " Tanya Chandra sambil berputar.

Navis tersenyum menarik tangan Chandra supaya duduk di pangkuannya
" Gk usah pake baju dinas aja udah menggoda " bisik Navis.

" Tadi bilangnya gk menggoda gimana sihh!!! " Ucap Chandra dengan nada tinggi.

" Wes lah aku arep turu, aku wegah ngurusi lanangan modelan koyo koe " lanjut Chandra lalu berbaring begitu saja tanpa melepas pakaiannya.

Navis meneguk ludahnya bahkan sudah tergoda sejak awal nafsunya sudah memuncak kali ini tiba-tiba Navis mengukung tubuh Chandra.

" Chandraa..." Suara beratnya mengalun membuat sang empu membuka matanya dengan kaget tetapi sebisa mungkin dia hilangkan.

" Kayaknya nafsu gw udah gak bisa
Ditahan lagi deh " ucap Navis yang tadinya mata itu menatap mata Chandra sekarang beralih ke bibirnya.

Tangan Chandra mengangkat mengelus wajah Navis.
" Silahkan na, gw juga tau manusia punya nafsu apa lagi dom kayak Lo ngapain gw ngelarang kalau sebagai sub juga punya nafsu. "

" Kalau ada yang halal kenapa harus cari yang haram, lebih baik menikmati yang halal agar puas dan banding dengan yang haram " tutur Chandra bukan kasian sama Navis kalau dia juga mau gimana gak bisa ngelak kan?

" eum Gw bakal lembut sebisa mungkin " ucap Navis dia bilang seperti itu takut beneran nanti kebablasan mainnya kasar.

Chandra terkekeh pelan.
" Kalau udah nafsu gk bakal bisa lembut Navis kecuali Lo kuat iman insyaallah bisa main lembut "

Cup...

" Tangi o sek, Ono sng arep tak omongi tapi ngko rodok wengi adewe nglakokke " ucap navis membuat senyum Chandra pudar.

Chandra kembali duduk dengan muka masamnya melihat Navis membawa dua gelas minuman.

" gk sabar banget kayaknya gw gagahin masem banget itu muka " celetuk navis memberikan gelas yang berisi wine itu pada Chandra.

" apaan ni?  "

" wine "

Chandra mengembalikan kembali gelasnya pada navis.
" bunda gk ngebolehin minum lagi " ucap Chandra membuat navis tersenyum tipis.

" kedepannya maunya gimana? " tanya navis membuat Chandra mengerutkan halisnya.

" gimana apa nya? " 

Navis menghela nafasnya.
" hubungan kita mau dipublish atau gk? " Tanya navis langsung Di tabok oleh Chandra.

" Gila Kali gk usah bakstret aja " balas Chandra dia belum siap memberitahukan hubungannya pada publik

" satu lagi gw gk punya anak! " lanjut Chandra membuat navis terdiam dianya udah pengen punya anak eh Chandra gk mau.

" ok! Baca aturan tinggal sama gw "suruh navis memberikan kertas pada Chandra membuat sang empu langsung membacanya.

" Gaoleh balek wengi ya? Ibu yo ngetokké balek jam piro wae? " bibirnya melengkung kebawah wong dia anaknya selalu keluar malem-malem buat cari angin.

" Saiki nak wes dadi urusanku, aku bedo aturan neh lah " ucap navis mendelik tidak suka.

Chandra mempoutkan bibirnya.
" Ning aku raisoh nglewati sak wengi wae " rengek nya ia tidak akan bisa tidur kalau gitu.

" Sopo le ngakon koe ra mutu, Yawis tak kancani yen metu déwé aku raolehke, deloken dewe ta "

" Mending saiki adewe turu wae ws wengi ta " lanjut navis.

" GK JADI BUAT ANAK?!?!  "

Navis Adipati •Nahyuck•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang