Bab 6

1.6K 121 5
                                    

Malam itu, saat Nana pergi menemui Mark, Jeno sedang mengerjakan sesuatu di ruang kerjanya. Ada beberapa pengajuan proposal skripsi lagi yang harus ia tinjau, termasuk beberapa revisi milik Nana yang sudah 3 kali pengerjaan.

Matanya berhenti membaca ketika ia mendengar suara derap langkah seseorang yang masuk dari pintu depan. Jeno beranjak dari duduknya dan mengintip dari jendela kecil di dalam ruang kerjanya. Ia lihat Nana tengah berjalan di ruang tengah dan setelah itu ia membanting tubuhnya di sofa sambil menatap langit.

Lalu Jeno melihat ke arah jam dinding yang telah menunjukan pukul 9 malam, rupanya Nana pulang lebih cepat dari yang ia kira. Setelah itu Jeno keluar karena dia harus memberitahu beberapa hal yang harus Nana perbaiki soal skripsi gadis itu.

"Kamu udah pulang?" kata Jeno sambil berjalan mendekati Nana dengan beberapa lembar kertas di tangannya.
Sontak Nana bangkit dari sofa dan menatap terkejut, dia kira Jeno sudah tidur, tapi ternyata pria itu masih bekerja.

"I-iya mister, ada apa?"

"Kamu coba lihat dulu ini, kamu ada beberapa bagian yang salah dan kayanya belum paham, ini saya udah bikin ringkasannya untuk kamu baca dan pahami. Besok bisa kan mulai bimbingan? kamu ada jamkuliah mulai jam berapa?"

"Besok agak siangan sih, kenapa emang?"

"Kalo gitu abis sarapan besok kamu datang ke ruangan saya, kita bahas soal yang saya tunjukin ini."

"Iya mister." Setelah itu Nana menerima kertas-kertas tersebut dari Jeno. Sementara Jeno berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum.

"Kamu udah makan?" tanya Jeno.

"Udah, mister?" jawab Nana sambil melihat-lihat kertas yang Jeno berikan.

"Belum."

"Oohh..." hanya itu respon Nana, karena dia mulai fokus membaca apa yang ada di kertas.
Dari posisinya Jeno tampak memperhatikan Nana yang tengah membaca, kemudian dia berjalan lagi untuk duduk di sofa sebelah Nana.

"Nggak usah terlalu buru-buru, besok lagi aja kamu bacanya. Ini udah malem, lebih baik kamu tidur."

Nana sontak mengangkat wajahnya dan secara kebetulan tatapan mereka bertemu, itu membuat Jeno terkejut dan jadi sedikit salah tingkah, namun tidak dengan Nana, karena gadis itu memang tak sekaget itu.

"Sebenernya saya belum ngantuk sih, mister udah ngantuk kah?"

Jeno yang tadinya mau menguap menahannya, kemudian Jeno menggelengkan kepalanya. "Nggak," bohongnya. Entah kenapa Jeno juga tak tahu kenapa dia harus berbohong seperti ini, yang jelas dia masih ingin berbicara dengan Nana.

"Oohh... hehe..." Nana tersenyum canggung.











Dan akhirnya karena mereka berdua mengaku belum mengantuk, mereka pun berdiskusi soal skripsi itu malam ini juga. Jeno terlihat menjelaskan beberapa hal yang tak Nana pahami, mengajari gadis itu dari awal sampai akhir dengan penjelasan yang berbagai macam jenis, dari yang paling mudah sampai akhirnya yang paling rumit.

Hingga waktu menunjukan pukul 10 malam, dan mereka suda menyelesaikan target pekerjaan yang harusnya mereka selesaikan. Nana kelihatan sudah payah, gadis itu sangat lelah akibat seharian ada banyak aktivitas yang dijalaninya.

Sementara Jeno masih kelihatan segar lantaran kantuknya sudah terlewat tadi.
Sampai akhirnya saat suasana sudah hening, tepatnya saat Jeno sedang memeriksa hasil pekerjaan Nana, Nana yang sudah tidak kuat akhirnya ketiduran. Kepalanya diletakan di atas meja sedangkan tubuhnya masih duduk, layaknya seseorang yang ketiduran saat belajar.

✔🔞MENIKAHI MAHASISWIKU [Nomin//GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang