17

700 38 2
                                    

Rembowruby

— Don't copy paste anything from here —

"Hubungan kita mengikat banyak cinta, sebelum berpisah mari hilangkan itu"

***

vici meremas dadanya kuat saat terbangun dari mimpi buruk. Mimpi dimana masa kehidupan dahulunya, bodohnya dia malah terbuai dengan kehidupan kini. Terbuai dengan penyebab kebohongannya. Vici menutup matanya menangis. Dia bingung.

Harus bertindak bagaimana. Apa yang harus dia lakukan, dan kenapa dia bisa mengulangi waktu. Apa alasan itu semua? Jika ujung-ujungnya dia akan merasakan hal yang sama maka tamatlah riwayatnya. Vici tidak sekuat itu menahan rasa sakit. Dia benar-benar gila jika hal itu terjadi.

Vici rasanya hidupnya sungguh berat. Dia mencintai kaisar juga membencinya namun dia lebih membenci dirinya sendiri karena tidak menolak perlakuan kaisar. Dia terlalu naif. Banyak orang yang berdiri dengan kedua kakinya sendiri untuk bangkit dari keterpurukan. Namun inilah dia, vici. Yang selalu mengandalkan orang-orang sekitarnya. Sehingga saat orang-orang itu pergi dia akan tenggelam dalam kegelapan. Harusnya dia belajar mandiri, harusnya dia menyadari di duna ini tidak ada yang lebih di percaya kecuali dirinya sendiri.

Harusnya, ya. Harusnya.

Semua akan berakhir dengan andaian kata seharusnya. Saat kita melakukan kesalahan, kata seharusnya terus kita ulangi terus menerus dengan putus asa. Vici rasa makin hari dia tidak bisa bertahan. Bohong sekali jika dia mengatakan bahwa perasaanya telah usai. Selama bertahun-tahun menjalin kasih. Tidak semudah itu untuk melupakan apa yang telah terjadi.

Dia apakah bisa bertahan sampai tahun depan? Dia ingin menyelesaikan karirnya dengan tenang sebelum berhenti. Vici akan berhenti untuk berkarir, mengehentikan semua aktivitas yang bisa membuatnya bertemu dengan kaisar.

Tepatnya Setahun sebelum dia mendapati fiera dan kaisar menghabiskan malam bersama.

Dia hanya menunggu waktu itu saja. Meskipun terdengar pengecut karena melarikan diri. Tetapi hanya ini yang bisa vici lakukan. Bukankah ada pepatah mengatakan jauhi orang-orang yang menyakitimu.

Seperti, untuk menunggu setahun kemudian vici tidak bisa.

***

"Kau sudah bangun?" Tanya kaisar yang keluar dari kamar mandi. Tubuhnya fresh dengan rambut yang basah. Apa pun itu vico membenci melihat kaisar.

"Ya" jawab vici seadanya. 

"Kau ingin kemana hari ini? Apa jadwalmu padat?"

"Aku cukup sibuk hari ini" ucap vici tanpa menatap kaisar. Fokusnya pada ponsel yang kini ada di genggaman. Tak lama dering ponsel terdengar kaisar berjalan mengambil ponselnya lalu mengangkatnya. Vic hanya melihat sekilas kemudian memilik untuk ke arah kamar mandi.

"Lakukan seperti yang aku ucapkan sebelumnya!" Samar-samar vici dapat mendengar nada suara marah dari kaisar. Matanya sempat melirik kaisar, wajahnya merah dan deru nafasnya putus-putus.

Vici menyerit. Melihat kaisar yang begitu marah entahlah itu urusan pekerjaannya atau apa. Memilih acuh dan masuk ke dalam kamar mandi.

Don't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang