Tara menghela nafas berat saat mengingat ternyata dirinya menjadi pemuda berusia tujuh belas tahun sudah tujuh hari. Dalam tujuh hari tersebut, dia berhasil menghentikan penindasan terhadap keponakannya, walaupun masih terdapat beberapa orang mengganggu pemuda itu.
Seperti kelompok Leonardo dan Morrigan yang akan terus mengganggu Eidan, walaupun dia berhasil melindunginya.
Selama tujuh hari itu dia semakin kesal terhadap Morrigan yang terus mengganggunya, seperti saat ini pihak lain memasukan celana dalamnya pada loker miliknya.
Membuat dia mendapatkan perasaan marah dan malu. Ukuran celana dalam tersebut sangat besar, tidak heran karena milik pemuda itu sangat besar.
Dia tidak akan pernah melupakan kejadian beberapa hari yang lalu saat pemuda itu membodohi nya dengan cara menyentuh juniornya.
Tara mendengus, kemudian dia mengamati sekitarnya, merasa tidak ada orang lain. Dia memasukkan celana dalam tersebut pada tas miliknya, lalu segera pergi.
"Morrigan!" Tara berteriak ketika dia melihat pemuda itu tengah berlatih basket dengan kelompoknya.
Morrigan dan yang lainnya langsung menghentikan kegiatan latihan.
Tanpa berpikir panjang, Tara langsung menghampiri pemuda itu, dan mengeluarkan celana dalam tersebut, lalu melemparnya pada wajah pemuda itu.
Morrigan terdiam dan teman-temannya terkejut melihat tersebut.
Tiba-tiba pemuda itu tertawa rendah sambil mengambil celana dalam itu, lalu berkata rendah, "Aku tidak menyangka kau akan menyimpan celana dalam seseorang."
"Kau yang memasukkannya ke dalam lokerku sialan! Itu juga celana dalam milikmu." Tara meraung kesal.
"Benarkah?" Morrigan mengamati celana dalam tersebut. Setelah mengamati, dia kembali berkata sambil menatap Tara dengan senyuman kecil di wajahnya, "Kau benar. Ini celana dalam-ku, bagaimana bisa ada bersama-mu? Apa kau menyukai-ku?"
"Menjijikan."
"Lihat, teman. dia menyimpan celana dalam-ku."
Tara mendengar keempat teman pemuda itu tertawa mengejek. Dia mendengus pelan.
Kemudian Ravenska berkata, "Aku tidak menyangka, kau ternyata salah satu penggemar Morrigan."
"Pendek. Jika kau menyukainya, tidak perlu sampai menyimpan celana dalamnya." Niel menimpali. Setelah itu dia tertawa mengejek.
Morrigan menarik sudut bibirnya saat melihat teman-temannya memojokkan pemuda itu. Dia semakin bersemangat menggoda pemuda itu.
"Jika kau ingin menyimpan celana dalam-ku, mintalah padaku. Aku akan memberikannya."
Wajah Tara memerah padam antara malu dan marah, dia mengepalkan kedua tangannya sambil menatap tajam mereka semua.
"Dasar gila!"
Karena sedang malas untuk bertengkar, Tara melenggang pergi begitu saja. Tetapi baru beberapa langkah sebuah bola basket mengenai punggungnya dengan keras, membuat dia jatuh tersungkur dan dagunya terbentur pada lantai.
Tara meringis, mengangkat tangan untuk menyentuh dagunya, dia terkejut saat merasakan cairan kental. Ketika dia melihatnya, matanya langsung membulat begitu melihat darah.
Kedua tangannya mengepal, kali ini dia benar-benar sangat marah besar terlebih saat dia beranjak berdiri, dia merasakan dadanya sedikit sakit mungkin akibat terbentur.
Tanpa berpikir panjang, dia kembali kepada Morrigan dan langsung melayangkan pukulan keras pada wajahnya, membuat wajah pemuda itu berpaling dan sudut bibirnya mengeluarkan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Membuat Pembully Jatuh Cinta (Tamat)
Novela JuvenilTara Montenegro sangat terkejut saat melihat dirinya di dalam cermin, penampilannya berubah kembali menjadi seorang pemuda berusia tujuh belas tahun. Bagaimana bisa ini terjadi? Apakah efek dari minum susu kotak? pemberian dari seorang wanita tua ya...