Di dalam sebuah mobil Mercedes Benz terlihat seorang pria dewasa sedang menatap jendela mobil dengan pandangan ceria. Wajahnya yang menampilkan senyuman membuat pria dewasa itu semakin manis dan cantik.
Pria itu memiliki fitur wajah yang kecil, berkulit putih seperti batu giok, rambut berwarna hitam dengan gaya Curly hair. Walaupun penampilan pria itu memakai setelan jas, tidak membuatnya terlihat tua, melainkan seperti seorang remaja.
"Bagaimana kabar keponakanku?" Tara Montenegro bertanya sambil memainkan sebuah game pada ponselnya.
Jari-jarinya yang putih dan ramping dengan lincah dan gesit berhasil memenangkan pertandingan dalam game tersebut.
Asisten Han menjawab dengan tersenyum lebar, "Tuan muda baik-baik saja. Tidak ada masalah, hanya saja Tuan muda sangat pendiam."
Tara mengangkat wajahnya, dan mengerutkan alisnya, seingat dia keponakannya itu merupakan bukan tipe seorang pendiam, bagaimana bisa menjadi seperti itu sekarang?
"Kenapa dia menjadi seperti itu?"
"Saya kurang tahu Tuan."
Tara menatap datar dan mendengus kesal, kemudian dia berkata, "Kakak Han, kau sudah bekerja lama menjadi asisten kakak-ku. Aku juga sudah menganggap-mu seorang kakak, kenapa kau masih formal saat berbicara denganku?"
Asisten Han tertawa rendah, "Baiklah, Maafkan kakak-mu yang tampan ini."
Tara memutar bola matanya malas, "Sudahlah. Lebih aku tidur dulu, jika sudah sampai, beritahu aku."
"Siap, adik kecilku."
Tara mendengus, dengan wajah cemberut pria itu memejamkan matanya perlahan. Hanya memerlukan waktu lima menit, dia sudah jatuh ke dalam alam mimpi.
Asisten Han melalui kaca mobil tersenyum tipis, melihat pria itu.
......
Tiga puluh menit kemudian.
Mobil Mercedes Benz tersebut memasuki sebuah pekarangan mansion besar dan megah.
Di depan pintu utama, seorang pria dan wanita tengah menunggu kedatangan pria yang berada di dalam mobil Mercedes Benz, tetapi sepertinya orang itu masih tertidur.
"Adik kecil, kita sudah sampai. Kedua kakak-mu sudah menunggu di depan pintu." Asisten Han mencoba membangunkan pria itu dengan lembut.
Tara menggeliat, mengangkat kedua tangannya lalu mengusap pelan matanya. Setelah pengelihatannya sudah lebih jelas, dia keluar dari mobil.
Ketika pria itu berdiri, tingginya hanya mencapai 172. Dengan wajah ceria pria itu segera berlari ke arah kedua kakaknya.
"Kakak-ku yang bodoh, bagaimana kabarmu?" Tara merentangkan tangannya bermaksud untuk meminta pelukan.
Tetapi pihak lain langsung menghindar saat mendengar kata-kata hinaan seperti itu.
Tara, "..."
Tiba-tiba dia langsung meringis saat mendapatkan sebuah pukulan pada kepalanya.
"Kenapa kau memukulku?" Wajahnya cemberut sambil mengusap kepalanya.
"Kau baru saja tiba sudah membuatku kesal, sudah berapa kali aku bilang. Aku tidak bodoh! Sialan!" Wanita itu meraung marah.
Tara hanya tertawa datar, dia kemudian berkata pelan, "Tetapi, kau memang bodoh. Bagaimana bisa kau mendapatkan suami seorang nerd?"
Walaupun pemuda itu berkata pelan, tetapi kedua orang itu masih bisa mendengar, karena itu Tessa Montenegro Haden langsung meraung marah dan hendak memukul kembali adiknya. Tetapi Xabien Haden suami dari wanita itu langsung menariknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Membuat Pembully Jatuh Cinta (Tamat)
Fiksi RemajaTara Montenegro sangat terkejut saat melihat dirinya di dalam cermin, penampilannya berubah kembali menjadi seorang pemuda berusia tujuh belas tahun. Bagaimana bisa ini terjadi? Apakah efek dari minum susu kotak? pemberian dari seorang wanita tua ya...