Chapter 38

201 24 0
                                    

POV AUTHOR

Saat cahaya putih itu menghilang, terlihatlah Diana dan Zenith yang telah pingsan. Claude, Anastasius, dan Felix segera menghampiri keduanya.

Felix langsung memeriksa kedua tubuh perempuan itu dan terkejut setelahnya. Dia benar-benar merasa deja vu dengan hal itu.

Anastasius yang melihat ekspresi Felix pun segera bertanya, "Ada apa, Felix?! Mereka berdua kenapa?"

"Jiwa nona Zenith dan yang mulia permaisuri tidak ada," jawabnya.

Claude langsung mencekram kerah pakaian Felix. "Jangan bercanda, Felix!"

"Saya tidak bercanda, yang mulia. Ini seperti waktu itu di mana hanya ada tubuh yang kosong tanpa isi," balas Felix.

Perasaan Claude hancur seketika. Dia kembali merasakan kekosongan seperti saat itu dan entah berapa lama lagi Diananya akan kembali kali ini.

Dengan beramai-ramai, semua orang dari tempat evakuasi datang menghampiri mereka. Orang-orang itu mulai berbisik-bisik melihat permaisuri Obelia dan keponakannya pingsan. Mereka juga berbisik tentang keadaan yang sangat mencekam ini.

Di tengah-tengah keributan, Athanasia, Lily, Lucas, dan Erez menerobos kerumunan itu. Mereka sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat sekarang.

"Saya mohon tidak lagi," gumam Lily.

Semoga ini tidak seperti yang aku pikirkan. Ucap Lucas dalam hati.

Lucas dengan cepat mendekati Diana dan memeriksanya. Dia yang tidak percaya dengan ini semua memeriksa Zenith juga, tapi hasilnya sama. Tubuh keduanya kosong. Tidak ada jiwa di dalamnya.

"Ini terjadi lagi," ucap Lucas dengan suara rendah.

Athanasia menghampiri ayahnya dan bertanya, "Apa yang terjadi dengan ibu dan Zenith, ayah?"

Claude tidak menjawab pertanyaan putrinya itu.

Athanasia yang merasa geram berteriak pada sang ayah. "Ayah, jawab Athy!"

Di antara kerumunan, ada tuan muda Alpheus yang menyaksikan kesedihan gadis yang dicintainya.

Dengan penuh keberanian, tuan muda Alpheus berlari menghampiri Athanasia dan memeluknya. "Yang mulia permaisuri dan nona Zenith pasti baik-baik saja, tuan putri."

"Tidak. Aku harus mendengarkan langsung dari mulut ayah." Athanasia mencekram bahu ayahnya. "Jawab pertanyaan Athy, ayah!"

"Kejadian itu terulang lagi! Tubuh keduanya kosong!" jawab Claude dengan nada tinggi.

Athanasia sangat terkejut mendengarnya. Bukan, bukan karena nada tinggi Claude melainkan karena jawaban tersebut. "A-ayah bohong, kan?"

"Ayah juga berharap kalau ini semua adalah kebohongan..." lirih Claude.

Athanasia melepaskan dirinya dari Ijekiel dan berlari ke arah ibunya. Dia menanyakan hal yang sama kepada sang penyihir. "Lucas, ibu baik-baik saja, kan? Yang dikatakan oleh ayah tadi pasti bohong."

"Maaf, tuan putri, tapi yang dikatakan oleh yang mulia adalah kebenarannya. Saat ini tubuh yang mulia permaisuri dan nona Zenith kosong. Saya sendiri tidak tahu ke mana jiwa mereka pergi " jawab Lucas panjang.

Hancur sudah pertahanan Athanasia. Dia langsung menangis sekeras-kerasnya di samping Diana sambil menggenggam tangan ibunya itu. Tangisan Athanasia berhasil membuat siapapun yang mendengarnya merasakan kesedihan gadis itu.

"Ini pasti karena ibu menyembuhkan luka, Athy. Athy sudah bilang jangan lakukan itu, ibu!" ucapnya kesal.

Felix memeluk Athanasia dan berharap kalau ini bisa menenangkan tuan putrinya itu. Lily juga ikut memeluk tuan putri kesayangannya itu.

Reinkarnasi Diana ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang