prolog

651 37 0
                                    


"Keluarga Harjasa sudah membantu kita banyak Run, Papi mu tidak bisa menolak saat Harun Harjasa datang sendiri menemui Papi mu satu tahun yang lalu. Kala itu, Mami pikir Harun akan berubah pikiran dan hanya main-main saja. Apalagi anak sulungnya itu seorang duda," jelas wanita paruh baya yang tampak cantik diusianya yang tak lagi muda. Wanita itu menatap putrinya lamat-lamat.

"Tapi tetap aja kan? Mami setuju saat ini?" Tanya Aruna, matanya berkaca-kaca mendengarkan fakta yang baru saja didengar setelah dia baru saja menyelesaikan pendidikan di Harvard university.

"Mami sudah berusaha semaksimal yang Mami bisa, tapi Papi mu tidak kuasa menolak. Entahlah Harun memang keras kepala, Mami juga heran dari banyaknya anak gadis dari kolega bisnis yang lain kenapa harus kamu, maafin Mami gak bisa berbuat apa-apa kali ini," katanya ikut berkaca-kaca. Membayangkan hidup putri semata wayangnya itu.

"Kenapa Mi? Kenapa harus Aruna terus? Apa Papi belum puas selama ini selalu nuntut Aruna? Mi, Aruna juga mau hidup bebas kayak temen Aruna yang lain," ucap Aruna meneteskan air mata, tidak kuasa menahan tangis.

"Sayang, maafin Mami maaf," hanya kata-kata itu yang bisa keluar dari mulut Rahayu Manggala. Mendekap erat-erat putrinya yang memang tampak sangat rapuh.

*****

"Kamu masih mau lawan ucapan Papa, Ganendra?" Teriak pria setengah abad lebih itu, menatap tajam kearah putranya.

"Saya bilang saya tidak mau, anda sudah dengar perkataan saya," katanya, balik menatap tajam ke arah sang Papa.

"Dasar tidak sopan! Kamu ini mau jadi apa Ganendra?"

"Anda mau menikahkan saya dengan wanita berumur dua puluh dua tahun? Apa anda masih berpikir ini yang terbaik bagi saya? Saya sudah pernah gagal dan tidak mau mengulangi kesalahan yang sudah saya lakukan dulu, semoga anda paham dan tidak memaksa saya kali ini," ucapnya berdiri meninggalkan Harun Harjasa yang sedang meneriaki dirinya, dia tau Papanya itu akan murka, tapi dia tidak perduli.

******

Halo! Aku bawa cerita baru lagi, mungkin yang udah ikutin aku udah tau ya kalau aku emang penyuka gengre agegap kayak gini. Tapi kali ini cerita yang aku bawain sedikit berbeda, meskipun terlihat agak mirip dengan ceritaku lainnya wkwk.

Tunggu saja ya, cerita ini bakal aku update sesuai jadwal longgarku dan sepertinya baru akan aktif setelah aku menyelesaikan Village and you. Jadi di tunggu ya teman-teman! Semoga ada yang suka dengan cerita baru ku ini hehe.

Love u all.

 Holding you [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang