Ini hari Minggu, hari dimana seluruh murid SHS Garuda bisa bermalas-malasan tentu saja. Seperti Dabin, ia baru pulang setelah beribadah di gereja dan bingung harus melakukan kegiatan apa hari ini. Sementara Zaky, ia tak ada di kamarnya. Entah kemana anak itu, karena sejak Dabin kembali dari gereja ia tak menemukan teman sekamarnya. Mungkin sedang keluar sebentar, jadi ia memilih untuk menonton televisi dan memakan jajan yang ada di kamarnya.
Saat sedang asyik menonton tv ponselnya bergetar, itu notifikasi dari tempat laundry yang memberitahu bahwa pakaiannya sudah bersih. Segera ia berdiri lalu mengambil dompetnya dan keluar dari kamar. Saat menutup pintu, entah mengapa ia memperhatikan kamar yang ada di samping kamar miliknya terlebih dahulu.
Ia mengingat perkataan Figo tempo hari bahwa kamar itu kosong, dan juga suara-suara berisik waktu itu tidak pernah terdengar lagi. Dabin heran, namun setelahnya ia tersadar lalu menggelengkan kepalanya mengusir pikiran-pikiran tersebut dan memilih pergi. Ketika berjalan ia melihat Jehan yang baru saja keluar kamarnya dan sedang menutup pintu. Dabin menghampirinya berniat menyapa
"Oi Jehan, mau kemana?" tegur Dabin basa-basi
Jehan menoleh, hanya saja ia terlihat tidak suka. Dirinya teringat akan kejadian di kamar mandi, ia masih mencurigai Dabin. Jadi ia membalas Dabin dengan seadanya
"Ambil laundry" katanya
Mendengar tujuan mereka sama lantas Dabin mengajak untuk bersama saja, Jehan tak menolak. Mereka masuk ke dalam lift lalu lift tersebut turun menuju lantai satu. Dabin membuka suara karena tak tahan dengan keheningan
"Ah iya Nabil mana?"
"Lagi keluar sama Zaky sama Ikram tadi bilangnya, emang Zaky ga ngomong sama lo?" tutur Jehan
"Eh? Dia gak ngomong apa-apa sama gua, tadi balik dari gereja udah gak ada di kamar." Dabin bingung, sementara Jehan menggedikan bahunya tak tahu.
"Beberapa hari ini Zaky agak aneh, pernah waktu itu malem-malem pergi gak tau kemana. Setiap gua tanya dia jawabnya bercanda" Dabin bercerita mengenai roomatenya kepada Jehan.
Jehan mengernyit, ia teringat Nabil juga tak jauh beda. Suatu malam ia pernah mendapati Nabil tak ada di kamar, hanya saja waktu itu ia berpikir mungkin Nabil pergi ke dapur. Namun, setelah mendengar Dabin menceritakan Zaky yang sama seperti Nabil, ia menjadi curiga dengan sahabatnya itu.
Lift berhenti, ada orang yang hendak naik lagi. Saat pintu lift terbuka dan orang yang hendak masuk tak lain adalah Arkhan. Arkhan masuk lalu menyapa Dabin dan Jehan
"Mau kemana Ka?" tanya Jehan
"Ortu ngirimin barang, mau gua ambil di lobby. Kalian mau ambil laundry ya?"
Jehan dan Dabin mengangguk, setelahnya mereka bertiga berbincang-bincang sedikit. Hanya sekedar candaan dan beberapa hal yang mereka bicarakan. Jehan dan Dabin melupakan percakapan sebelumnya. Arkhan tak mengambil laundry karena sudah ia ambil kemarin sore, ia memang biasa menitipkan pakaiannya pada Jum'at sore dan mengambilnya pada Sabtu sore. Iya, mereka memiliki dua hari libur, Sabtu dan Minggu.
Lift berhenti, Arkhan berpisah dengan Dabin dan Jehan. Kemudian mereka berdua pergi ke tempat laundry yang dekat dengan asrama mereka. Setelah mengambil pakaian, mereka mampir terlebih dahulu di sebuah minimarket untuk membeli sesuatu. Mereka memang diizinkan untuk keluar asrama pada hari libur saja, namun tak boleh lebih dari jam empat sore, mereka harus sudah berada di asrama.
Dabin membeli beberapa vitamin, snack, susu dan sereal. Sementara Jehan hanya membeli snack dan minuman karena ia memang tak ada niatan untuk belanja, semua kebutuhannya masih ada di kamar. Setelah merasa cukup, mereka pun membayarnya di kasir lalu kembali ke asrama.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Of Us (Timnas U-17)
Mystery / ThrillerSenior High School Garuda atau singkatnya SHS Garuda merupakan sekolah swasta yang terpandang di kotanya. SHS Garuda tidak menerima murid perempuan, khusus laki-laki. Karena kebanyakan dari mereka bukan asli kota tersebut atau bahkan luar negeri, ma...