Iqbal berjalan sendirian menuju kamarnya. Ia baru dari kamar Zaky untuk menanyakan tugas di kelasnya, karena Iqbal sempat tertinggal kelas tersebut karena lagi-lagi urusan timnya. Iqbal memasuki lift dan lift tersebut turun menuju lantai kamarnya yang berada tepat di bawah lantai tersebut.
Pintu lift terbuka, seseorang sudah menunggu giliran untuk menaiki lift tersebut, orang itu adalah Figo. Namun saat Iqbal menyapanya anak itu tak menjawab, dia hanya melengos melewati Iqbal dan masuk ke dalam lift. Iqbal tak menghiraukannya, mungkin Figo sedang dalam mood yang tidak bagus.
Iqbal berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat. Dirinya berjalan melewati beberapa kamar lain yang pintunya tertutup, namun beberapa masih terdengar aktivitas di dalamnya. Sesuatu hal mengejutkannya, ia berpapasan dengan Figo dan Ikram. Bukankah tadi ia bertemu Figo di depan lift?
Ikram dan Figo menyapanya dan Iqbal membalasnya. Iqbal menanyakan hal yang ia lihat tadi,
"Figo bukannya ko tadi sudah masuk ke dalam lift setelah sa?"
Kedua anak itu bingung dengan maksud Iqbal, terlihat dari respon mereka yang sama-sama mengernyitkan dahi
"Hah engga, gua baru aja keluar. Lu salah liat kali capt" ujar Figo menjelaskan.
Iqbal pun mengangguk menyetujuinya, mungkin ia hanya salah liat. Pantas saja orang tersebut tidak merespon! Sekarang Iqbal merasa malu karena itu.
"Btw lu sendiri darimana capt?" tanya Ikram
"Dari kamar Zaky untuk ini tugas" jawab Iqbal dan menunjukkan buku yang ada ditangannya "Kalian mau kemana?"
"Mau ambil makanan hehe" kata Figo
"Kalian tidak beli makanan yang terlalu berminyak atau yang sekiranya bikin turun perform kan? Turnamennya tidak lama lagi" ucap Iqbal menasehati
"Engga kok capt, tenang aja" ujar Ikram meyakinkan
Iqbal mengangguk percaya dengan kedua temannya tersebut, setelahnya mereka berpisah karena Iqbal hendak mengerjakan tugasnya sementara Ikram dan Figo akan mengambil pesanan mereka.
°°°
Sementara itu, seperti biasa Habil, Arkhan, Amar dan Welber bersama. Kali ini mereka berada di kamar milik Amar dan Habil. Arkhan dengan Habil sedang bermain game di ponsel masing-masing karena kebetulan mereka tidak memiliki tugas sekolah. Disisi lain, Amar dan Welber sedang mengerjakan tugas mereka, sepertinya tugas menggambar. Mereka berdua terlihat sedang beradu mulut, sepertinya karena Welber ingin meminjam pensil warna milik Amar namun tidak diizinkan oleh pemiliknya
"Tidak boleh! Aku juga mau memakainya"
"Saya pinjam sebentar, Amar! Punya saya tertinggal di kamar"
"Salah sendiri, kamu ambil dulu saja sana"
"Tidak mau, aku malas"
"Ya sudah"
"Pelit sekali" ucap Welber dengan bibirnya yang dimajukan beberapa senti, cemberut.
Amar pun melanjutkan gambarannya tanpa memperdulikan Welber. Ia mendapatkan tugas menggambar dengan tema Bhinneka Tunggal Ika, jadi ia menggambar teman-temannya karena ia berpikir mereka juga berbeda-beda. Mulai dari ras, suku dan agama. Sejujurnya ia tak pandai menggambar, hanya ia berusaha semampunya meskipun hasilnya jelek sekalipun.
Hingga tiba-tiba dengan usilnya Welber menarik pensil warna yang sedang dipakai Amar dengan paksa. Hingga tanpa sengaja merobek buku Amar dan merusak gambaran yang telah dibuat. Keduanya terdiam, Habil dan Arkhan juga melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Of Us (Timnas U-17)
Mystery / ThrillerSenior High School Garuda atau singkatnya SHS Garuda merupakan sekolah swasta yang terpandang di kotanya. SHS Garuda tidak menerima murid perempuan, khusus laki-laki. Karena kebanyakan dari mereka bukan asli kota tersebut atau bahkan luar negeri, ma...