Bagian XII "The Queen"

2K 179 12
                                    

TENTU saja, keadaan yang selalu tak menentu ini tidak mungkin bertahan lama, namun berakhir dengan cara yang tak pernah diduga oleh Wonwoo.

Suatu pagi, Mingyu memberitahunya jika Wonwoo akan menemaninya ke sebuah pertemuan.

Yang artinya, ajakan itu bukan ajakan yang luar biasa: ditambah sebagai seorang murid senior, Wonwoo seharusnya belajar mind healer sembari mengamati pekerjaan Master-nya.

Namun ketika Wonwoo bertanya kepada Mingyu ke mana mereka akan pergi, jawabannya sangat mengejutkannya.

"Aku ada janji temu dengan Pangeran Yoon Jeonghan," jelas Mingyu. "...aku diminta untuk mengobati ikatan pernikahannya yang terputus."

Wonwoo meringis. Mingyu telah mengajarinya cara membangun dan memutuskan ikatan pernikahan yang mengikat semua orang Calluvian, dan ia tahu bahwa ikatan yang terputus itu akan sangat menyakitkan. Ikatan itu sama sekali tidak seperti ikatan antara Wonwoo dengan Master-nya; ikatan itu seperti jaring laba-laba, terjalin ke dalam pikiran seseorang dan menghalangi seluruh jalur saraf. Sedangkan ikatan seperti itu terputus—yang biasanya terjadi ketika teman ikatannya sudah meninggal—dan sangat menyakitkan. Tentu saja, Pangeran-Permaisuri Mehmer belum mati, seperti yang diyakini Pangeran Jeonghan, namun itu tidak mengubah apa pun. Faktanya, ikatan yang dimiliki Pangeran Jeonghan sejak balita kini telah putus, menyebabkan kerusakan pada pikirannya, dan membutuhkan perawatan profesional.

Dan tanpa sepengetahuan Pangeran Jeonghan, orang yang merawatnya adalah orang yang telah memutuskan ikatan mereka.

"Kau belum pernah melihat ikatan pernikahan yang rusak."Celetuk Master-nya. "Simulasi di lapangan tidak akan sama." Mingyu mengarahkannya ke Ruang-T, tangannya di punggung bawah Wonwoo. "Tentu saja, kau tidak akan diizinkan masuk ke dalam ruangan saat aku memeriksa pangeran, tapi jika kau sudah dekat, aku akan mengizinkanmu untuk melihat apa yang kulihat di pikirannya."

"Bagaimana dengan Pangeran-Permaisuri Mehmer?" Gumamnya pelan, sangat sadar akan tangan Master-nya yang sedang berada di punggungnya.

"Dia tanggungan Tuan Sylas sekarang," balas Mingyu. Pria itu menurunkan tangannya hanya ketika mereka memasuki Ruang-T. "Third Royal Palace, the Crown Prince's wing."

Mereka harus menunggu beberapa saat untuk memastikan janji temu dengan Pangeran Jeonghan sebelum transportasi mulai bergerak.

Sebelum Wonwoo dapat menanyakan rinciannya, mereka tiba, dan ia tahu akan lebih baik jika tidak membicarakan hal itu di Istana Kerajaan Ketiga.

Wonwoo mengikuti Master-nya melewati aula istana yang luas dan megah, melihat sekeliling dengan penuh rasa ingin tahu.

Wonwoo tak asing dengan tempat-tempat seperti ini. Banyak properti Mingyu di luar dunia yang megah dan mewah, dan High Hronthar—kastil, bukan Ordo—tidak semewah istana ini. Tapi ada sesuatu tentang istana ini yang terasa berbeda. Wonwoo dapat merasakan kebanggaan dari garis keturunan ini, dapat merasakan ratusan generasi keluarga kerajaan yang telah meninggalkan jejak telepati mereka di tembok-tembok ini. Istana ini terasa tua, bahkan biara atau High Hronthar pun tak selama itu, meskipun tak jauh lebih tua dari mereka.

"Semua itu karena sedarah," Master-nya menjelaskan, mungkin merasakan kebingungannya. "...telepati yang berkerabat dekat memiliki tanda telepati yang sama. Itu asal mula ikatan keluarga seperti saudara kandung dan orang tua dan yang lain karena kehadiran telepati mereka cukup mirip sehingga mereka dapat terhubung satu sama lain. Dan tanda telepati yang serupa meninggalkan kesan yang lebih kuat seiring berjalannya waktu."

"His Royal Highness will join you momentarily, Your Grace." AI istana memotong. "Mohon tunggu Yang Mulia di ruang kerjanya."

Bibir Mingyu mengerucut, dan Wonwoo menghindari wajahnya, tak iri dengan Pangeran Jeonghan sedikit pun. Master-nya membenci keterlambatan.

[✓] Prince's Master (MEANIE Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang