"Dia terlambat," gerutu Dokyeom sambil mondar-mandir di dalam ruangan.
Wonwoo menatap diam kedua tangannya. "Dia mungkin harus berurusan dengan dampak dari artikel kemarin."
Kata-katanya hanya membuat Dokyeom mengerutkan kening. "Aku akan menuntut mereka atas pencemaran nama baik."
"Tidak," ujar Wonwoo. "...itu akan sia-sia, karena blog gosip selalu mengatakan jika itu bukan pendapat mereka sendiri dan mereka hanya sebagai penyampai pesan. Selain itu, menuntut mereka hanya akan membuat mereka mendapat lebih banyak publisitas. Kita harus mengabaikan mereka."
"Tapi kita harus memberitahukan kalau apa yang mereka tulis tentangmu itu omong kosong."
Wonwoo dapat merasakan rasa kasih sayang dari saudaranya. Tak pernah sekalipun Dokyeom meragukan jika artikel itu bohong.
"Orang-orang akan tetap membicarakannya. Biarkan saja."
Dokyeom mengerutkan kening padanya. "Bagaimana kamu bisa begitu tenang tentang gosip kemarin?"
Wonwoo mengangkat bahu sambil tersenyum miring. "Bertahun-tahun di Ordo sudah membuatku memiliki kulit yang cukup tebal. Saat orang menjadi murid dari Grandmaster, kita selalu menjadi sasaran gosip. Ini bukan pertama kalinya aku mendengar seseorang menyindir kalau Master memilihku karena aku menghisap penisnya."
Wajah Dokyeom memerah, terlihat sangat tak nyaman. "Wonwoo..." Pilunya, terdengar tak seperti biasanya. "Dia tidak... Dia memaksamu untuk—"
"Tidak. Menghisap penisnya bukan syarat untuk menjadikanku muridnya, Kak." Sergah Wonwoo dengan tenang, sambil menurunkan pandangannya. "Dia yang pertama kali mengambilku saat aku masih kecil."
Lihat aku ini, berbohong dan terus berbohong.
Wonwoo menekan sedikit rasa bersalah, mengatakan pada dirinya sendiri jika kebohongan kecil seperti kelalaian itu bukan suatu masalah. Apa pun yang pernah terjadi antara ia dan Mingyu, itu terjadi bertahun-tahun yang lalu. Dan ini sudah berakhir. Sudah berakhir.
"High Adept sudah datang, Yang Mulia." Sebuah AI milik mereka mengumumkan.
Wonwoo berusaha untuk tak tegang, sadar jika Dokyeom mengawasinya dengan seksama.
Wonwoo menarik napas dalam-dalam. "Bisa tidak Kakak tinggalkan kami sendiri, Kak?"
"Kenapa?"
"Ada hal-hal yang tidak akan mau ia bicarakan denganmu di dalam ruangan. Hal-hal yang berhubungan dengan High Hronthar."
Dokyeom mengatupkan kedua bibirnya. "Aku tidak percaya jika ia ditinggal sendirian denganmu."
Wonwoo tertawa kecil. "Kak, aku sudah bertahun-tahun bersamanya. Aku bisa mengatasinya. Aku bisa mengatasinya jauh lebih baik dari pada kamu."
Dokyeom mengerutkan keningnya, namun ia hanya mengangguk kecil dan segera meninggalkan ruangan itu. Wonwoo bisa mendengar mereka yang sedang bertukar beberapa kata singkat dengan Mingyu di Aula. Wonwoo menelan ludah, perutnya menggeliat.
Tenang. Wonwoo bisa tenang. Ia bisa tenang dan terkendali. Wonwoo seorang pangeran. Ia adalah—
Mingyu memasuki ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Prince's Master (MEANIE Version)
FanficAkankah sang manipulator ulung memenangkan permainan ini, atau apakah ia hanya bermain sendiri? Kim Mingyu x Jeon Wonwoo Rated 21+ Fantasy, Drama, Romance, Supernatural Mature, Mpreg. All rights go to Alessandra Hazard. Own nothing, only make an ada...