KENANGAN awal Wonwoo tentang kehidupannya di Aula Inisiat hanyalah sebuah malam yang sangat dingin.
Ia menggigil, dengan tubuh kecil yang meringkuk menyerupai bola yang rapat guna menjaga agar tetap hangat. Wonwoo sangat kedinginan. Dan sangat ketakutan.
Ia bisa mendengar suara anak-anak lain di dalam kamar tidurnya. Ada yang mendengkur pelan, ada pula yang menangis. Tapi mereka tak membuatnya merasa kesepian. Mereka tak membuatnya berkurang rasa takut yang ia rasakan. Wonwoo ingin pulang ke rumah. Ia ingin tempat tidurnya yang lembut dan hangat. Ia ingin... seseorang. Wonwoo tak ingat siapa yang ingin ia temui, tapi Wonwoo tahu jika ada yang salah.
Ini semua salah.
Wonwoo tidak seharusnya berada di sini.
Ia telah mencoba mengatakan itu pada wanita tinggi dan berwajah tegas yang menjaga anak-anak di tempat yang aneh dan menyedihkan ini, tapi wanita itu terus mengabaikannya.
Butuh beberapa saat bagi Wonwoo untuk menyadari jika Pengawas mengabaikannya karena kata-katanya tak ada bedanya dengan anak-anak lain: kebanyakan dari mereka dulunya memiliki rumah dan keluarga sebelum berakhir di tempat ini karena satu dan lain hal. Tentu saja Pengawas tak akan mempedulikan ocehan Wonwoo. Ia tak berbeda dengan ratusan anak lain yang berada di bawah asuhannya.
Entah mengapa, pikiran itu... aneh, seakan-akan ia seharusnya menjadi sesuatu yang lain.
Seseorang yang penting.
***
Butuh waktu beberapa tahun bagi Wonwoo untuk menyadari jika ia diperlakukan berbeda dari anak-anak lainnya.
Pengawas tampaknya memberi perhatian ekstra pada apa yang dipelajari Wonwoo, mengawasinya dengan tatapan tajam nan jeli dan mencatat penampilannya ketika di kelas. Para inisiat senior, yang melayani sebagai guru bagi anak-anak, tampaknya juga memberikan perhatian ekstra kepadanya, mempelajarinya dengan aneh.
Wonwoo berusia tujuh tahun ketika ia akhirnya mengetahui alasannya.
"Kalian semua sudah berumur tujuh tahun," ucap Inisiat Berunn, memandang kelasnya dengan ekspresi angkuh dan bosan. "...kalian sekarang secara resmi menjadi inisiat junior. Itu berarti Master dapat berbicara dengan kalian sekarang. Namun, kalian tidak boleh mengharapkan lebih. Bahkan jika itu terjadi, kalian tidak boleh berpikir jika itu berarti lebih. Umumnya, pada usia kalian, para Master hanya mencatat para inisiat yang menjanjikan dan melacak kemajuan mereka jika mereka menemukan seseorang yang menarik. Kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun, mungkin lebih dari satu dekade, sebelum kau akhirnya di pilih oleh seorang Master." Berunn berhenti sejenak. "Jika kalian memang terpilih."
Perasaan gelisah melanda semua anak.
Wonwoo menggeliat, mencoba mengencangkan perisai benak akan mentalnya yang belum sempurna terhadap emosi teman-teman seusianya. Wonwoo selalu sangat peka terhadap emosi orang lain, dan emosi yang tak menyenangkan sangat mempengaruhinya.
Sementara itu, Inisiat Berunn melanjutkan. "Aku tahu saat ini kalian semua berpikiran jika ini tak mungkin terjadi pada kalian, tapi kenyataannya, jumlah inisiat lebih banyak dari Master sembilan puluh banding satu." Pria itu mencondongkan tubuhnya ke depan, bibirnya melengkung menjadi sesuatu yang kejam. "Kenyataannya, sebagian besar dari kalian tidak akan dipilih oleh seorang Master. Kalian tidak akan pernah menjadi murid Master, yang berarti kalian tidak akan pernah menjadi Master nantinya. Sebagian besar dari kalian akan berakhir di bagian pelayanan Ordo, melayani para Master dan murid-murid mereka, jadi kecuali jika kalian ingin dibantu, kalian harus mulai mengajukan diri kalian sekarang. Kalian bukan anak-anak lagi. Kalian inisiat junior Ordo. Kalian semua bersaing satu sama lain untuk mendapatkan kehormatan dipilih oleh seorang Master."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Prince's Master (MEANIE Version)
Fiksi PenggemarAkankah sang manipulator ulung memenangkan permainan ini, atau apakah ia hanya bermain sendiri? Kim Mingyu x Jeon Wonwoo Rated 21+ Fantasy, Drama, Romance, Supernatural Mature, Mpreg. All rights go to Alessandra Hazard. Own nothing, only make an ada...