🍒 Troublemaker 🍒

278 17 13
                                    

-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩_🍒_-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩_🍒_-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩

Sebuah kantong es dilempar ke arah Luffy. Laki-laki bertopi jerami itu menangkapnya dengan sigap dan setelahnya segera berterima kasih pada orang yang melemparkannya barusan.

"Arigato, Sanji!"

"Luffy!" Sanji menunjuk pelipisnya sendiri, kode agar Luffy menempelkan es itu di pelipis miliknya yang terlihat memar.

Luffy hanya mengangguk dan menempelkan esnya ke pelipis. Ada rasa sedikit lega di bagian itu yang sebelumnya terasa begitu perih.

Sanji menghembuskan asap rokoknya dengan cepat-cepat. "Aku akan kembali bekerja. Dan sebelum Kuso Jiji itu kembali dua hari lagi ke restoran ini, kau harus mengganti rugi meja yang kau hancurkan tadi."

"Aku mengerti. Maaf sudah mengacau," Luffy mengeluarkan sejumlah Berry dari dalam dompetnya dan memberikannya pada koki beralis keriting itu.

"Terima kasih juga untuk es batunya," lanjut Luffy dan segera pergi dari belakang restoran bernama Baratie ini.

"Oi, Luffy!"

Luffy kembali menoleh, menatap sahabat pirangnya.

"Cobalah untuk mengontrol emosimu saat ada orang yang mencoba membuatmu marah. Tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan cara main tangan. Lihat wajahmu!" nasehat Sanji.

Luffy menyentuh beberapa luka lebam di pipinya. Dia baru saja berkelahi dengan salah satu pelanggan Sanji yang dengan sengaja menumpahkan wine di seragam kerja yang Pudding pakai agar dadanya terlihat.

Ya karena Luffy tahu kalau Pudding itu wanita dan merupakan tunangan Sanji, Luffy tidak segan-segan menghajar tamu tadi hingga babak belur, walaupun Luffy tetap punya beberapa luka lebam juga.

"Tapi terima kasih karena sudah melakukan itu tadi untuk Pudding-chan," lanjut Sanji lagi.

Luffy tersenyum tipis. "Nee, Sanji! Boleh aku berkunjung ke restoranmu lagi?"

Sanji menyengir. "Datanglah kapanpun kau mau, Kuso Yaro!"

"Shishishi..."

🔥👒🍊🐦

Luffy mengetuk pintu dengan cukup keras. Malam sudah cukup larut, dan dia baru pulang ke rumah. Dia terlihat mengantuk. Tadi saat di jalan, mobilnya saja hampir menabrak segala sesuatu yang dilewatinya. Untungnya masih selamat sampai rumah.

"Tadaima~" ucap Luffy cukup keras karena pintu tidak kunjung terbuka.

Karena belum terbuka juga, dia hendak menendangnya. Namun untungnya pintu itu segera terbuka. Ada suara imut yang terdengar setelahnya.

"Siapa?"

Luffy menunduk, mencari asal suara itu dan menemukan seorang gadis kecil berambut ungu di dekat kakinya.

Ace, You're My Brother [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang