🍒 Purple 🍒

150 15 11
                                    

-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩_🍒_-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩_🍒_-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩

Isuka menuruni tangga dengan langkah lemas. Dia membuka pintu depan saat mendengar suara bel pintunya berbunyi malam itu.

"Luffy-kun?"

Seperti biasa, Luffy selalu punya cara untuk mengganggunya tengah malam seperti ini.

"Maaf, Isu. Aku meminjam mobil Ace lagi. Mobilku kehabisan bensin, jadi-"

Ucapan Luffy terpotong tatkala melihat Isuka menangis tiba-tiba.

"Kenapa, Isu? Apa kau sudah menyerah dengan kebiasaan burukku? Aku minta maaf!" ucapnya sedikit panik.

Isuka membuka pintu lebar-lebar. "Masuklah!" suruhnya.

Luffy yang masih bingung itu akhirnya menurut. Tidak lupa dia menutup pintu lagi atau kucing-kucing liar akan masuk. Dia duduk di sofa ruang tamu, tepatnya di depan Isuka yang sedang menangis sembari memijiti kening dengan kedua tangannya.

"Ada apa sebenarnya?" tanya Luffy gelisah.

Pasalnya tangis Isuka terdengar semakin pilu. Itu membuat Luffy semakin tidak enak.

"Ace meninggal!" sahut Tama yang baru saja menuruni tangga bersama Momo.

Isuka terkejut. Bagaimana Tama bisa tahu? Apa dia menguping pembicaraan mereka tadi pagi?

"Apa maksudmu?" Luffy tersenyum bodoh. "Ini sudah tengah malam, Tama.

Kau pasti sedang bermimpi. Pergi ke kamarmu dan kembalilah tidur."

"Dia tidak sedang membual. Ace memang sudah meninggal. Kami berdua mendengar pembicaraan Isuka dengan orang-orang penting itu tadi pagi," lanjut Momo.

Tama tiba-tiba menangis. "Aceee..."

Luffy membeku di tempatnya saat ini. Melihat Isuka yang sedang menangis seperti ini sudah cukup membuktikan kalau apa yang didengarnya barusan sama sekali tidak salah.

"Ace sudah..." tangan Luffy bergetar, begitu juga dengan tubuhnya. Air matanya mengalir begitu saja. "Tidak, ini tidak mungkin!"

"Ini nyata, Luffy-kun! Kapal pesiar yang dibawanya menghilang tanpa jejak, dan tidak ada tim penyelamat yang sanggup mencari mereka karena lautan Sixis memang berbahaya!" ucap Isuka. "Dan apa yang kau lakukan? Dengan kurang ajarnya kau pinjam mobil kakakmu dan pulang tengah malam tanpa kau tahu kondisinya seperti apa sekarang."

Luffy menatap kakak iparnya itu dengan air mata yang tidak berhenti mengalir. Dia ingin meminta maaf, namun dia tahu kalau Isuka tidak akan menerimanya kali ini.

Matanya sudah memerah karena menangis. Baru tadi dia melihat Nami sedang bersama orang lain, dan sekarang ada berita buruk tentang kakaknya yang paling dia cintai. Satu-satunya orang yang selalu membelanya dalam keadaan apapun itu.

Ace, You're My Brother [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang